kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Negosiasi Tarif AS, Prabowo: Indonesia akan Beli Pesawat Boeing untuk Besarkan Garuda


Rabu, 16 Juli 2025 / 16:57 WIB
Negosiasi Tarif AS, Prabowo: Indonesia akan Beli Pesawat Boeing untuk Besarkan Garuda
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto membenarkan pemerintah akan membeli pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS) usai negosiasi tarif impor ditetapkan. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto membenarkan pemerintah akan membeli pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS) usai negosiasi penurunan tarif impor ditetapkan. 

Prabowo mengatakan pembelian pesawat boeing dari negara Paman Sam itu bukan tanpa maksud. Ia menegaskan hal ini untung mendukung bisnis dari Layanan Penerbagangan Garuda Indonesia. 

"Kita bertekat, saya bertekat membesarkan Garuda. Dan untuk itu, kita butuh pesawat-pesawat baru," katanya dijumpai di Bandara Halim Perdana Kusuma, Rabu (16/7). 

Menurutnya hal ini bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan karena Indonesia memang membutuhkan pesawat baru. Dia menegaskan bahwa pesawat boeing juga memiliki kualitas yang sama baiknya dengan pesawat Airbus. 

Baca Juga: Trump Ancam Rusia dengan Tarif 100% Jika Tak Sepakat dengan Ukraina dalam 50 Hari

Selain itu, Prabowo juga membenarkan bahwa Indonesia akan impor sektor energi, hingga komoditas pertanian karena kebutuhan dalam negeri tidak bisa dicukupi dari industri tanah air. 

"Kita juga butuh masih impor BBM, kita masih impor gas, kita perlu impor gandum, kedelai dan lainnya. Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan," pungkasnya. 

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Indonesia pada Selasa (15/7). Di mana, berdasarkan perjanjian baru tersebut, AS akan mengenakan tarif 19% untuk barang-barang dari Indonesia.

Lebih lanjut Trump bilang, akan ada lebih banyak kesepakatan yang sedang digarap, seiring dengan persyaratan yang lebih baik dengan mitra dagang dan jalan menuju pengurangan defisit perdagangan AS yang sangat besar. 

Trump menguraikan kesepakatan Indonesia, yang secara kasar menyerupai pakta yang baru-baru ini dicapai dengan Vietnam, dengan tarif tetap untuk ekspor ke AS, kira-kira dua kali lipat dari 10% saat ini, dan tidak ada pungutan yang dikenakan pada ekspor AS ke sana. 

Baca Juga: Trump Bersiap Lakukan PHK Besar-besaran di Berbagai Lembaga Federal AS

Kesepakatan tersebut juga mencakup tarif penalti untuk apa yang disebut transhipment barang dari China melalui Indonesia, dan komitmen untuk membeli beberapa barang AS. 

"Mereka akan membayar 19% dan kami tidak akan membayar apa pun... kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan," kata Trump di luar Ruang Oval, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, Trump kemudian mengatakan di platform Truth Social-nya bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli produk energi AS senilai US$ 15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$ 4,5 miliar, dan 50 jet Boeing, meskipun tidak ada jangka waktu pembelian yang ditentukan.

Selanjutnya: Jadwal Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta Berubah, Perjalanan Lebih Cepat

Menarik Dibaca: Tayang September, Official Teaser Trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Dirilis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×