Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
Bahlil mengatakan, rapat dengan presiden membahas komoditas apa saja yang akan dilakukan impor tambahan dari Amerika Serikat (AS). Hal ini dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan dan sebagai salah satu negosiasi menurunkan tarif impor AS.
Berdasarkan data BPS, surplus perdagangan Indonesia dengan AS sekitar US$ 14,5 miliar. Namun berdasarkan catatan dari AS surplus Indonesia terhadap AS lebih dari US$ 14,5 miliar.
Baca Juga: Tarif Impor Trump Bikin Ketidakpastian, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan
"Salah satu strategi untuk kita membuat keseimbangan adalah kita membeli LPG, minyak, dan BBM dari Amerika, nilainya untuk bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita. (Nilainya) di atas US$ 10 miliar kalau dari sektor BBM. Crude oil, LPG, maupun BBM," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4).
Dengan demikian, penambahan volume impor energi menjadi salah satu alat negosiasi dengan pemerintah AS.
Bahlil menyebut saat ini impor energi Indonesia berasal dari Timur Tengah, Afrika, Asia Tenggara, dan AS. Dengan rencana penambahan impor energi dari AS, akan ada pengurangan volume impor dari negara lain.
Menurut Bahlil, pengurangan volume impor dari negara lain tak menjadi masalah. Karena murni persoalan dagang dan tidak ada sebuah keterikatan yang mewajibkan harus sama dengan yang sekarang. Sepanjang tarif impor dari AS bisa diturunkan.
"Ini kita switch aja, kita pindah aja ke Amerika, dan itu tidak membebani APBN dan juga tidak menambah kuota impor kita," terang Bahlil.
Baca Juga: Dampak Tarif Trump Minim Terhadap Inflasi Domestik, Pemerintah Diminta Tetap Waspada
Bahlil menyebut, impor LPG dari AS sekitar 54%. "Dan itu akan kita naikkan sekitar 80% sampai 85%," kata Bahlil.
Kemudian impor crude oil/minyak mentah Indonesia dari Amerika tidak lebih dari 4%.
"Ini kita naikkan menjadi 40% lebih. BBM juga demikian, BBM di Amerika itu kan sedikit sekali, nanti detailnya setelah saya akan melakukan pembahasan teknis dengan tim teknis dan Pertamina," jelas Bahlil.
Selanjutnya: Harga Kelapa Meroket, Mendag Ungkap Penyebabnya
Menarik Dibaca: Promo A&W Weekend Deals 18-20 April, Makan Rame-Rame Paket Hemat Ayam Free Burger
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News