Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan BI rate di level 5,75% pada pertemuan pekan depan.
Sebab, kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Donald Trump masih menyisakan dampak dalam lanskap ekonomi global.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda pun memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuannya di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Ia menilai langkah ini tak lepas dari antisipasi terhadap kebijakan moneter global, terutama yang dipicu oleh kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan arah kebijakan suku bunga The Fed.
Menurut Huda, kebijakan impor proteksionis yang digagas Trump memicu ketidakpastian global yang masih berlanjut hingga kini.
Salah satu dampaknya adalah kecenderungan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), untuk mempertahankan bahkan mungkin menaikkan suku bunga acuannya guna menahan laju inflasi di AS.
"Kebijakan moneter negara lain pasti akan mengikuti arah kebijakan The Fed. The Fed nampaknya tidak akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat," ujar Huda kepada Kontan.co.id, Kamis (17/4).
Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga BI Rate di Level 5,75% pada Maret 2025
Bahkan jika terjadi inflasi di AS, Huda menyebut tidak menutup kemungkinan The Fed akan akan menaikkan suku bunganya. Namun, ketika FFR meningkat, yang terjadi adalah bank sentral negara lain juga akan meningkatkan suku bunga acuannya.
"Alasannya untuk melindungi nilai tukar dari capital outflow," katanya.
Huda menambahkan, kondisi tersebut menciptakan rezim suku bunga tinggi secara global.
Namun demikian, menurut Huda, rezim suku bunga tinggi memiliki konsekuensi negatif bagi sektor riil. Biaya investasi akan meningkat, sehingga pelaku usaha akan berpikir ulang untuk melakukan ekspansi.
"Dampaknya kepada keinginan untuk ekspansi akan menurun, penyerapan tenaga kerja akan terbatas," jelas Huda.
Senada, Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto juga memperkirakan BI Rate masih akan dipertahankan pada level 5,75% efek kebijakan Trump.
"Masih akan stabil di level sekarang sampai tren penguatan Rupiah secara signifikan kembali," kata Myrdal.
Pun, Ekonom Bank Danamon Indonesia, Hosianna Evalita Situmorang memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuannya. Adapun pertimbangannya adalah tekanan nilai tukar dan musim dividen.
"Perkiraan masih menahan di 5,75% untuk RDG bulan ini," kata Hosianna.
Baca Juga: Likuiditas Ketat, Perubahan BI Rate Tak Banyak Berdampak pada Cost of Fund Perbankan
Selanjutnya: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Aman, Tapi Pelemahan Rupiah Perlu Diwaspadai
Menarik Dibaca: Hujan Petir Melanda Daerah Ini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (18/4) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News