kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nazaruddin : Uang KTP-el ke Gamawan dibelikan ruko dan tanah


Senin, 19 Februari 2018 / 13:08 WIB
Nazaruddin : Uang KTP-el ke Gamawan dibelikan ruko dan tanah
ILUSTRASI. M Nazaruddin


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin kembali bersaksi dalam kasus korupsi KTP-el. Kali ini ia bersaksi untuk terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat Senin (19/2).

Dalam kesaksiannya kali ini, ia menyebutkan ada aliran uang ke Mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang punya peran meloloskan pemenang lelang KTP-el.

"Uang diserahkan sebelum penetapan pemenang lelang, dengan dua kali pemberian, pertama sejumlah US$ 2 Juta, kedua senilai US$ 2,5 juta," kata Nazaruddin saat memberikan kesaksian.

Ia menambahkan, bahkan ia menerima ancaman dari Gamawan, jika uang tak diterimanya, penetapan pemenang akan dibatalkan.

"Ada ancaman Mendagri lelang dibatalkan jadi satu bulan. Surat penetapan pemenang sendiri ditunda 2 minggu hingga 3 minggu, baru setelah uang diberikan surat keluar," lanjut Nazaruddin.

Nazaruddin juga mengaku, pemberian uang tersebut tak langsung diserahkan kepada Gamawan, melainkan kepada adiknya yaitu Azmin Aulia.

Pun, yang diserahkan tak semua berbentuk uang. Kata Nazaruddin, adapula yang berbentuk aset seperti ruko, dan tanah.

"Dibelikan ruko di Grand Wijaya, kemudian ada juga berupa tanah di sekitar Bintaro, Jakarta Selatan," lanjutnya.

Sementara itu, selain Nazaruddin, dalam sidang kali ini penyidik KPK juga turut menghadirkan delapan saksi lainnyam mereka adalah Kepala SPI PT Len Indonesia Yani Kurniati, mantan pegawai PT Murakabi Sejahtera Tri Anugerah Ipung, mantan Direktur Utama PT Sucofindo Arief Safari, Komisaris PT Softorb Technology Indonesia Mudji Rachmat Kurniawan, Ketua Manajemen Bersama Konsorsium PNRI Andres Ginting, mantan koordinator keuangan konsorsium PNTI Indri Mediana, anggota DPR Arif Wibowo, dan Mechias Markus Mekeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×