kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Nasib Rupiah dan Pertumbuhan Ekonomi Pasca Turunnya BI-Rate, Lebih Moderat?


Rabu, 15 Januari 2025 / 18:45 WIB
Nasib Rupiah dan Pertumbuhan Ekonomi Pasca Turunnya BI-Rate, Lebih Moderat?
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/01/2025. Ekonom mengharapkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai di atas 5%.?


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2025.

Lantas apakah pemangkasan  suku bunga ini berdampak positif pada pergerakan nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi?

Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menyampaikan, sinergi antara fiskal dan moneter memang sangat diperlukan. Ia berharap dengan pemangkasan suku bunga ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh di atas 5%.

Adapun selain didukung pemangkasan suku bunga, pada kuartal I 2025 juga terdapat banyak stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah, ditambah adanya momentum Ramadan dan Lebaran.

Baca Juga: 10 Juta Orang Kaya Indonesia Pilih Belanja di Luar Negeri, Ekonomi Jadi Tak Optimal

Stimulus kebijakan tersebut diantaranya,  pemberian beras 10 kg per bulan untuk Januari dan Februari 2025, daya listrik yang terpasang di bawah atau sampai 2200 volt ampere (VA) diberikan biaya diskon sebanyak 50% untuk Januari dan Februari 2025.

Serta stimulus untuk UMKM, wirausaha, dan industri akan diberikan  perpanjangan masa berlakunya PPh final 0,5% dari omzet sampai dengan tahun 2025 melalui revisi peraturan pemerintah.

“Harapannya dengan penurunan BI rate ini ya tentu bisa mendorong program pemerintah juga, apalagi juga kan ada program pemerintah yang memang membutuhkan suku bunga yang lebih rendah juga. Contohnya kebijakan PPnBM yang diskon properti atau untuk mobil listrik,” tutur Myrdal kepada Kontan, Rabu (15/1).

Myrdal menghitung, apabila BI memangkas suku bunga sebesar 25 hingga 50 bps tahun ini,  pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2% pada kuartal I 2025.

Sementara itu, nilai tukar rupiah diproyeksikan masih bertengger di kisaran Rp 16.000 per dollar AS.

Sebagai informasi, rupiah spot ditutup pada level Rp 16.326 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (15/1), melemah 0,34% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.270 per dolar AS.

Meski begitu, Myrdal bilang nilai tukar rupiah bisa menguat ke level Rp 15.000 per dollar AS bergantung dengan beberapa faktor yang mempengaruhi.

Pertama, kondisi perekonomian global terutama  dampak kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump terkait tarif perdagangan.

Kedua,  kondisi aliran modal asing yang masuk ke domestik atau inflow, terutama inflow dari hot money maupun juga foreign direct investment (FDI), serta surplus neraca perdagangan, yang diimbangi dengan tren suku bunga global yang menurun.

“Kalau itu terjadi, kita harapkan sih rupiah bisa kembali ke level di bawah Rp 16.000 an, apalagi kalau nanti The Fed ternyata melihat kebijakan Trump tidak memberikan pengaruh inflasi yang kuat,” ungkapnya.

Disamping itu, pengaruh dari proteksionisme perdagangan yang secara frontal dilakukan juga diperkirakan tidak akan terlalu berpengaruh terhadap inflasi. Sehingga  diharapkan ada ruang penurunan suku bunga yang lebih agresif dari The Fed.

“Kalau itu terjadi, tentu itu bisa membuat rupiah kembali lagi ke level di bawah Rp 16.000,” tandasnya.

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Masih Lemah, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2025 di 4,7%–5,5%

Selanjutnya: Panasonic-GOBEL Berpartisipasi di Seminar Japan-Indonesia Urban&Building Housing 2025

Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Sebut, Bitcoin Membuat Orang Menjadi Kaya dengan Mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×