kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasdem: Cetak sawah baru dan subsidi pertanian


Rabu, 19 Februari 2014 / 12:30 WIB
Nasdem: Cetak sawah baru dan subsidi pertanian
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu kantor cabang Bank BUMN di Jakarta, Kamis (2/6). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/06/2022.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Indonesia sampai saat ini masih gagal memenuhi kebutuhan pangan dari hasil produksi sawah sendiri. Impor menjadi andalan utama pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Mulai dari impor beras, kedelai, garam, daging dan hampir seluruh kebutuhan pokok mengandalkan impor. Padahal, Indonesia adalah negara agraris yang memiliki lahan yang subur.

Melihat kenyataan itu, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) bertekad ingin membangun pertanian sebagai pertahanan utama kebutuhan pokok nasional. Politisi Nasdem Enggartiasto Lukita menuturkan, penanaman berbagai jenis tanaman palawija akan menjadi prioritas utama Nasdem bila berkuasa. "Membangun sawah yang luas dan irigasi yang bagus dan modern merupakan prioritas utama kami untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujarnya.

Sejak dulu, menanam padi di sawah sudah menjadi salah satu pekerjaan utama orang Indonesia. Kebutuhan pokok akan beras segera bisa dipenuhi dengan cara memperluas sawah. Nasdem juga berjanji akan memberikan bibit unggul dan pelbagai pelatihan mengenai tata cara menanam padi yang benar kepada para petani. Tujuannya agar hasil panen mereka meningkat dan berkualitas di pasar.

Enggartiasto bilang, rencana membangun sawah yang luas, satu paket dengan pembangunan irigasi modern. Pembangunan infrastruktur irigasi sangat mendesak dilakukan. Pasalnya sejak zaman reformasi, hampir pasti pemerintah tidak pernah lagi memerhatikan pembangunan irigasi untuk persawahan. Hasilnya produksi petani padi semakin berkurang dan luas areal sawah semakin menyusut.

Selain itu, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Karena itu, garam tidak boleh lagi diimpor. Nasdem berjanji akan meningkatkan industri penghasil garam dalam negeri.

Salah satu caranya dengan memberikan subsidi dan pelatihan kepada para petani garam. Demikian juga dengan kebutuhan pokok lainnya seperti daging dan buah-buahan. Sejumlah buah tropis yang subur di Indonesia seperti pisang harus dikembangkan sehingga menjadi andalan ekspor.

Nasdem ingin mencontoh kebijakan pertanian di Amerika Serikat. Menurut Fungsionaris DPP Nasdem Despen Ompusunggu, orang-orang kaya di Amerika sebagian besar dari kalangan petani. Sebab, pemerintah AS memberikan pendidikan pertanian dan subsidi kepada para petaninya. Selain memberikan pelatihan pemerintah harus memberikan alat pertanian modern. "Petani akan lebih maju bila menggunakan alat-alat pertanian modern," tandasnya.

Bila Nasdem berkuasa atau ikut dalam pemerintahan pada pasca-pemilihan umum tahun 2014, Nasdem bertekad akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung padi dunia. Pembangunan sawah paralel dengan irigasi yang modern dan alat-alat pertanian yang canggih akan menjadi prioritas utama.

Tentunya prioritas utama yang dikembangkan mulai dari perluasan tanaman padi, kedelai, jagung, dan pengembangan ternak guna tercapai ketahanan pangan.                  


Asal jangan ujungnya sebatas jargon politik

Program Partai Nasional Demokrat (Nasdem) soal pangan harus didasarkan pada fakta dan anggaran yang ada. Dengan cara itu, maka program pangan Nasdem yang mengutamakan pembangunan pertanian seperti perluasan sawah dan pembangunan irigasi akan bisa menjadi konkrit dan dapat direalisasikan.

Namun, kalau tidak berbasiskan anggaran maka program tersebut hanya sebatas jargon politik semata. Menjelang pemilihan umum (pemilu) memang banyak partai yang menjanjikan program kerja yang bagus-bagus. "Tapi jika program itu belum dibedah secara detail maka hanya sebatas jargon politik saja," kata Yunarto Wijaya, pengamat politik Charta.

Yunarto menilai program pangan partai Nasdem sebenarnya menarik secara politik. Tapi program pangan yang menonjolkan pembangunan pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan pokok bukanlah hal baru. Ia menilai hampir semua partai politik juga menyampaikan program yang hampir sama. Agar berbeda dengan program partai lain Nasdem harus membedah program pangannya dalam lima tahun ke depan.

Sejatinya program pangan Nasdem harus diperinci per tahun. Misalnya dalam lima tahun ke depan ingin fokus membangun pertanian pangan khusunya komoditas pokok.

Lalu target tahun pertama fokus mengembangkan pembangunan irigasi. Sementara pada tahun kedua fokus menanam padi dan pada tahun ketiga meningkatkan kualitas bibit.

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menambahkan program Nasdem perlu dipertanggungawabkan ke publik. Salah satunya bisa dengan cara menjelaskan detail dan cara mencapai program itu kepada publik.

Selain itu Nasdem juga harus memegang teguh janji politik tersebut. "Jadi partai harus menjamin bahwa program itu dibuat dengan sungguh-sungguh dan siap dijalankan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×