kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nama-nama populer yang tersingkir dari Gedung DPR


Senin, 30 September 2019 / 10:03 WIB
Nama-nama populer yang tersingkir dari Gedung DPR
ILUSTRASI. DPR mengesahkan revisi UU KPK menjadi UU


Reporter: kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyampaikan rasa rindunya kepada Fahri Hamzah yang akan mengakhiri masa jabatan di DPR. Ia mengakui sering berbeda pendapat dengan inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) tersebut.

Baca Juga: Mundur dari Menkumham demi kursi DPR, Yasonna: Balik ke 'kampung'

"I'm gonna miss this guy, terlepas lebih sering beda pendapat, senior yg ini memberikan warna tersendiri buat adu argumentasi di DPR," kata Yunarto melalui akun Twitternya @yunartowijaya, Sabtu (28/9).

Fahri menjawab cuitan Yunarto, ia mengatakan tunas-tunas calon pemimpin ke depannya akan muncul dengan sendirinya mengingatkan tantangan Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang hebat.

"Tunas-tunas baru akan lahir secara alamiah...jika tantangan besar datang.. orang-orang hebat akan lahir...saya menduga krisis besar sedang datang menghampiri kita...semoga kita semua sanggup menghadapinya," ujar Fahri melalui akun Twitter Fahri Hamzah, Sabtu (28/9).

Baca Juga: Mahasiswa berencana demo lagi Senin depan, bertepatan paripurna anggota DPR

2. Budiman Sudjatmiko

Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko tak lolos ke parlemen periode 2019-2024. Ia maju sebagai caleg di dapil Jawa Timur VII meliputi daerah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi.

Diketahui, pada Pileg 2014, Budiman maju di dapil Jawa Tengah VIII yang meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas. Budiman mengatakan, perpindahan dari dapil Jateng VIII ke Jatim VII merupakan perintah dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Menurut dia, kekalahannya di dapil Jatim VII disebabkan karena persaingan ketat antar caleg Inkumben seperti Edhie Baskoro Yudhoyono dan Johan Budi yang mendominasi suara di dapil Jatim VII.

"Pak Sekjen bilang bantu Pak Jokowi di Jatim 7, kebetulan karena di sana PDI Perjuangan cuma satu kursi dan kebetulan Pak Jokowi dari lima kabupaten dari 2014 kalah di dua kabupaten," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/4).

Baca Juga: Selain Imam Nahrowi, ada artis, politisi dan pejabat yang ditahan di Jumat Keramat

3. Eva Kusuma Sundari

Politisi PDI Perjuangan Eva Sundari dipastikan tak lolos ke DPR periode 2019-2024. Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini mengatakan, kekalahannya disebabkan persaingan ketat dengan sesama caleg PDI-P.

"Saya kalah di persaingan internal PDI-P, faktornya ya karena kurang suara," ujar Eva ketika dihubungi, Selasa (30/4).

Pada Pileg 2019, Eva maju di Dapil Jawa Timur IV meliputi Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kota Blitar. Eva mengaku cukup kaget karena perolehan suaranya meleset dari target. Ia hanya mendapatkan 50% dari yang ditargetkan.

"Dugaanku karena berebut di ceruk yang sama," kata dia.

Meskipun tak lolos, caleg PDI-P mendominasi kemenangan di Jatim IV misalnya Guruh Soekarnoputra, Arteria Dahlan, dan Sri Rahayu.




TERBARU

[X]
×