Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap gabah dan beras dari para petani. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani.
Menurut Rachmi, stok beras Bulog per tanggal 14 Mei 2024 telah mencapai 1.860.982 ton. Cadangan tersebut naik dari sekitar 1,7 juta ton pada awal bulan Mei 2024 yang lalu.
Rachmi menyebut bahwa pihak pemerintah telah menetapkan cadangan minimal beras guna memastikan pasokan selama kemarau dan musim bencana, sekaligus menegaskan Bulog untuk merealisasikan impor.
"Pemerintah sudah menetapkan Cadangan Beras Pemerintah minimal sebanyak 2,4 juta ton. Ending stok minimal 1,2 juta ton," kata Rachmi kepada Kontan, Rabu (15/5). "Untuk antisipasi penguatan cadangan beras sudah dikeluarkan izin impor beras penugasan ke Bulog," tambahnya.
Baca Juga: Harga Bahan Pangan Masih Bertahan Tinggi Sepanjang Tahun Ini
Soal penyaluran beras, Bapanas fokus pada realisasi bantuan pangan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM), bantuan beras untuk korban terdampak bencana alam, dan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Selain itu, kata Rachmi, Bapanas juga akan menyalurkan bahan-bahan pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang akan terus bergulir hingga akhir tahun.
"Gerakan pangan murah sampai akhir tahun, kerjasama dengan pemerintah daerah. Ini terutama untuk antisipasi kenaikan harga pada saat (hari besar keagamaan nasional) HBKN," ujarnya.
Bulog melalui Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto memastikan bahwa stok beras sudah lebih dari cukup dan dapat memenuhi kebutuhan beras nasional sampai pada akhir tahun.
Baca Juga: Hadapi Musim Kemarau, Bulog Tingkatkan Penyerapan Beras Dalam Negeri
Dia bilang, sesuai dengan penugasan dari pemerintah, Bulog juga akan menyerap gabah dan beras dari petani sekaligus merealisasikan impor.
"Kami selalu memastikan stok CBP terpenuhi, baik dengan penyerapan Gabah Beras (dalam negeri) DN maupun impor beras secara berkala sesuai penugasan 3,6 juta ton impor beras di tahun ini," terang Mokhamad.
Namun, Mokhamad memastikan pihaknya akan mengusahakan penyerapan beras dari petani dalam negeri. "Kami terus berusaha mengutamakan menyerap hasil panen DN, di mana sudah lebih dari 600.000 ton kami serap," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News