Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) terus mengalami peningkatan.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyebut bahwa kinerja transaksi LCT atau menggunakan rupiah dan mata uang negara tujuan mengalami kenaikan hingga 39%. Pasalnya, nilai transaksi LCT hingga akhir Mei 2024 ini mencapai US$ 3,8 miliar.
"LCT ini terus mengalami peningkatan di mana di Mei ini dibandingkan tahun lalu naiknya sudah 39% yaitu di posisi Mei US$ 3,8 miliar," ujar Destry dalam Rapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (24/6).
Baca Juga: Rata-Rata Nilai Transaksi Penggunaan Mata Uang Lokal di 2023 Naik 52,8%
Dari sisi jumlah pelaku usaha, Destry juga mencatat adanya peningkatan signifikan. Hingga akhir Mei lalu, jumlah pelaku LCT mencapai 4.386 pelaju, atau hampir naik dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya 2.602 pelaku.
Destry mengatakan, LCT secara aktif telah berlaku di 4 negara yaitu Thailand, Malaysia, Jepang dan China. Kendati begitu, saat ini Bank Indonesia sudah dalam proses persetujuan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea, Singapura dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga: RI - China Menggodok Pembayaran Lintas Batas, Diharapkan Implementasi di 2024
"Jadi kita akan terus untuk program LCT kita ini tentunya dengan mempengaruhi karakteristik dari hubungan ekonomi kita dengan negara-negara mitra plus persiapan dari bank sentral di negara masing-masing," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News