Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim sedang menjadi sorotan publik. Hal itu lantaran mencuat pro kontra pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP).
Polemik semakin meruncing setelah tiga organisasi besar, yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), memutuskan untuk keluar dari POP.
Baca Juga: Nadiem Makarim: Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna tidak pakai APBN sepeser pun
Salah satu hal yang menjadi alasan ketiganya memutuskan keluar dari POP adalah proses seleksi yang tidak transparan. Ditambah lagi, ada Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation tercatat masuk daftar organisasi POP.
Menteri Nadiem sempat meminta maaf kepada tiga organisasi tersebut dan mengajak kembali bergabung ke dalam POP.
Meski demikian, NU dan Muhammadiyah tetap bersikukuh enggan bergabung ke dalam POP.
Nadiem Makarim adalah salah satu menteri termuda di era kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin. Nadiem juga menjadi salah satu menteri terkaya.
Baca Juga: Mendiknbud Nadiem Makarim akan evaluasi program organisasi penggerak
Pada 4 Juli pekan lalu, Nadiem genap berusia 36 tahun. Di usia yang relatif muda, pria kelahiran Singapura tahun 1984 itu terbilang sukses.
Sebelum ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Mendikbud pada Oktober tahun lalu, Nadiem adalah Chief Executive Officer (CEO) Gojek.
Berdasarkan informasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2019 yang tercantum dalam elhkpn.kpk.go.id, nilai total harta kekayaan Nadiem Makarim mencapai Rp 1,23 triliun.
Harta tadi sudah dikurangi utang senilai Rp 185,36 miliar. Kepemilikan harta Nadiem didominasi oleh kepemilikan surat berharga yang mencapai Rp 1,25 triliun.
Sisanya berupa tanah dan bangunan di beberapa lokasi di Jakarta dan luar Jakarta, kepemilikan mobil seperti Toyota Vellfire tahun 2018 senilai Rp 1,03 miliar dan Toyota Harrier tahun 2015 senilai 887,49 juta. Nadiem juga memiliki Honda Brio tahun 2017 senilai Rp 162 juta.
Baca Juga: Evaluasi Program Organisasi Penggerak (POP), Menteri Nadiem akan libatkan ormas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News