kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai dari soal orang tanpa gejala, ini 15 arahan Jokowi ke Gugus Tugas Covid-19


Selasa, 14 April 2020 / 06:43 WIB
Mulai dari soal orang tanpa gejala, ini 15 arahan Jokowi ke Gugus Tugas Covid-19
ILUSTRASI. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampa


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, sekaligus Ketua Gugus Tugas Pelaksanaan Covid-19 menyampaikan keterangan pers terkait Rapat Terbatas (Ratas) yang dilaksanakan melalui konferensi video, Senin (13/4).

Rangkuman arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disampaikan oleh Kepala BNPB yang dilansir dari laman Setkab, sebagai berikut:

Kesatu, Presiden meminta data-data dari daerah harus seluruhnya transparan dan Gugus Tugas telah meminta kepada Gugus Tugas provinsi/kabupaten/kota agar terintegrasi.

“Sehingga unsur-unsur yang ada baik dari kalangan TNI, Polri, dan BPBD itu bisa bersinergi dengan Dinas Kesehatan yang ada di kabupaten, kota dan juga provinsi, sehingga data yang dilaporkan itu bisa real time dan juga bisa lebih akurat,” ujar Kepala BNPB.

Baca Juga: Menkes Terawan tetapkan status PSBB Kota Pekanbaru Riau

Kedua, Presiden telah memerintahkan untuk meningkatkan kapasitas  Polymerase Chain Reaction (PCR) test. Hal sama, menurut Doni, juga disampaikan Wakil Presiden yang meminta supaya tes masif untuk ditingkatkan.

Upaya ini, menurut Ketua Gugus Tugas Covid-19, sangat penting untuk bisa mengetahui masyarakat yang telah positif setelah dilakukan pemeriksaan sehingga bisa dilakukan langkah-langkah untuk isolasi mandiri, termasuk juga untuk dirujuk ke rumah sakit tertentu.

“Perintah Bapak Presiden untuk meningkatkan kapasitas laboratorium yang semula hanya ada 3 kemudian berkembang 12, dan saat ini 29 menuju ke 52 dari 79 yang laboratorium yang tersebar di seluruh Tanah Air,” imbuh Doni.

Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, menurut Doni, juga telah membantu Lembaga Eijkman agar kapasitas pemeriksaannya ini juga bisa lebih banyak lagi.

“Demikian juga beberapa swasta yang nantinya akan berpartisipasi dalam peningkatan PCR test yang bekerja sama juga dengan Kementerian Kesehatan kemudian juga dengan BUMN,” tambah Doni.

Ketiga, Presiden memberikan apresiasi kepada sekelompok dan sejumlah daerah yang telah melakukan upaya gotong royong.

Menurut Kepala BNPB, ada beberapa daerah yang telah melakukan isolasi mandiri dan terlihat adanya kepedulian dari warga sekitarnya untuk memberikan partisipasi, untuk memberikan bantuan.

“Bapak Presiden mengharapkan seluruh daerah bisa mengikuti langkah-langkah yang sudah sangat baik yang telah ditunjukkan oleh masyarakat kita,” kata Doni.

Keempat, Presiden mengingatkan untuk meningkatkan kedisiplinan baik secara pribadi maupun kolektif. “Ternyata masih ada sejumlah masyarakat yang belum begitu patuh dalam mengikuti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” ungkap Ketua Gugus Tugas memberikan alasan.

Baca Juga: PSBB resmi berlaku besok, Depok larang kerumunan di atas 5 orang

Disiplin pribadi, menurut Doni, akan bisa jauh efektif kalau juga diimbangi oleh disiplin kolektif yang artinya, apabila ada 1-2 orang warga yang tidak disiplin maka harus ada keberanian, harus ada kepedulian dari yang lain untuk saling mengingatkan.

“Termasuk juga beberapa kali Bapak Presiden menekankan ulang kepada sejumlah pejabat menteri tentang pentingnya selalu mengkampanyekan jaga jarak, pakai masker, selalu cuci tangan, jangan memegang  mata, hidung dan mulut ketika tangannya belum bersih,” tambah Doni.




TERBARU

[X]
×