Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, tahapan program vaksinasi perdana akan menyasar kepada para tenaga kesehatan (Nakes). Vaksinasi tahap awal akan menargetkan 1,48 juta Nakes yang dijadwalkan berlangsung dari Januari hingga Februari 2021.
Adapun vaksinasi bagi Nakes tahap pertama yang dimulai besok akan diberikan kepada 566.000 orang dan diharapkan dapat selesai pada Januari. Kemudian tahap kedua vaksinasi Nakes dijadwalkan akan dimulai pada Februari.
Saat ini, Budi menerangkan sudah ada 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac didistribusikan ke daerah-daerah untuk pelaksanaan tahap pertama vaksinasi kepada Nakes.
"Kita sudah mulai menyebar sebar 1,2 juta dosis untuk nakes mulai tanggal 3 Januari. Tahapannya 566.000 nakes disuntik di Januari tahap kedua di bulan Februari sisanya sekitar 900.000," jelas Budi saat Rapat Kerja Kementerian Kesehatan, BPOM dan Biofarma dengan Komisi IX DPR RI, pada Selasa (12/1).
Baca Juga: Besok vaksinasi corona dimulai, masih penasaran? Berikut penjelasan dokter ahlinya
Pelaksanaan vaksinasi kepada Nakes dilakukan dengan dua tahap lantaran pengiriman vaksin juga dilakukan dua tahap. Dimana 1,2 juta dosis didistribusikan tahap pertama dan 1,8 juta ke tahap berikutnya.
"Pada saat deliver atau distribusi 1,2 juta, ada delapan provinsi yang belum bisa menerima. Ternyata catatan yang ada mengenai rantai distribusinya yang ada di kami kurang lengkap, ini hambatan. Komunikasi kami terus terus lalukan dengan daerah, saat ini ada dua daerah yang belum selesai yaitu Sumatra Selatan dan Sumatra Utara," ungkap Budi.
Adapun tahapan selanjutnya atau tahap kedua usai Nakes ialah vaksinasi kepada petugas publik dan lansia. Khusus tahap kedua, Budi menjelaksan dibagi dalam dua tahap yaitu 2A dan 2B. Tahap 2A akan menyasar 17,4 juta petugas publik dan tahap 2B menyasar 21,5 lansia.
Vaksinasi kepada lansia dijadwalkan pada tahap 2B berbeda dengan mayoritas negara lain yang menyasar lansia sebagai penerima vaksin usai Nakes. Budi menerangkan, penentuan lansia masuk dalam tahap 2B lantaran vaksin yang ada yaitu Sinovac uji klinisnya baru sampai usia 59 tahun.
Baca Juga: Indonesia kembali datangkan vaksin Sinovac, Satgas ingatkan protokol kesehatan
"Kita harapkan jika Pfizer dan Astrazeneca datang dibulan april itu adalah vaksin yang memang sudah uji klinisnya digunakan diatas usia 59 tahun. Jadi kita akan mulai petugas publik dan lansia sekitar Maret- April," ujar Budi.
Jika pelaksanaan pada tahap pertama dan kedua selesai, maka harapannya di akhir April atau awal Mei 2021 mendatang akan dapat dimulai vaksinasi kepada masyarakat lainnya dengan rentang usia 18 tahun sampai 59 tahun.
Adapun pemerintah menargetkan program vaksinasi dapat selesai dalam periode 15 bulan atau dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Adapun dalam periode tersebut dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
Baca Juga: Sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin corona Sinovac tiba di Indonesia
Budi menjelaskan, angka 426 juta dosis vaksin dihitung dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 269 juta jiwa. Kemudian penduduk yang memiliki usia diatas 18 tahun ada 188 juta jiwa. Dari 188 juta jiwa tersebut disisir hingga didapatkan target 181 juta jiwa target vaksinasi.
"Dari 188 juta jiwa, kami keluarkan orang-orang yang masuk daftar ekslusi yaitu ibu hamil, orang dengan komorbit berat atau sudah pernah terpapar covid ada sekitar 7 juta orang. Maka target vaksinnya 181 juta orang. Masing-masing butuh 2 dosis, kita masukan buffer 15%, dan memakai asumsi efikasi rate 60% untuk bisa keluar dengan angka 426 juta dosis yang dibutuhkan vaksinasi ke 181 juta," jelas Budi.
Selanjutnya: Dapat 54 juta dosis vaksin gratis dari Covax Gavi, Menkes: bisa naik jadi 108 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News