kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.194   101,00   0,62%
  • IDX 6.996   19,04   0,27%
  • KOMPAS100 1.047   4,83   0,46%
  • LQ45 823   4,13   0,50%
  • ISSI 213   0,05   0,02%
  • IDX30 418   1,23   0,29%
  • IDXHIDIV20 504   0,31   0,06%
  • IDX80 119   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   0,16   0,12%

Mudik di tengah pandemi corona, harga tiket naik dan kapasitas penumpang dikurangi


Minggu, 05 April 2020 / 12:49 WIB
Mudik di tengah pandemi corona, harga tiket naik dan kapasitas penumpang dikurangi
ILUSTRASI. Poster informasi mengenai virus corona (COVID-19) terpasang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (30/3/2020).?Tekan angka mudik saat pandemi corona, kapasitas penumpang angkutan umum dikurangi.


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka meminimalisasi penyebaran COVID-19 atau virus corona, pemerintah tengah melakukan berbagai kebijakan ketat untuk masyarakat yang tetap melaksanakan mudik, salah satunya mengimplementasikan jaga jarak fisik. 

Adapun jaga jarak fisik tersebut di antaranya dilakukan dengan mengurangi kapasitas penumpang, baik penggunaan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

Baca Juga: Jubir Presiden ralat pernyataan relaksasi kredit untuk warga terdampak virus corona

“Transportasi umum dan pribadi diperlukan untuk mengimplementasikan jaga jarak fisik. Seperti untuk kendaraan umum, menaikkan harga tiket angkutan umum. Misalnya, bus berkapasitas 50 hanya dapat menampung 25 orang, itu harga tiketnya dinaikkan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim dan Investasi, Ridwan Djamaluddin dalam keterangan resminya, Minggu (5/4).

Sedangkan untuk kebijakan kendaraan pribadi, Ridwan memaparkan seperti untuk sepeda motor tidak dapat membawa penumpang, sedangkan untuk mobil pribadi harus mengangkut maksimal setengah dari kapasitas penumpangnya.

“Semua tindakan ini akan diberlakukan secara ketat oleh polisi lalu lintas dan Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

Selain itu, jelas Ridwan setiap orang yang melaksanakan mudik juga diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari setelah kedatangan di kota kelahirannya dan 14 hari setelah kembali ke Jakarta atau kota lain tempat mereka kembali. Dalam hal ini pemerintah daerah diwajibkan untuk mendirikan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Perusahaan swasta ini dikecualikan tetap boleh beroperasi saat pembatasan skala besar

“Dengan langkah-langkah ini, jumlah orang yang kembali ke kampung halaman mereka tahun ini diperkirakan rendah,” jelasnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×