Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley memandang kejatuhan harga minyak mentah dunia akan berdampak negatif (net negative) bagi perekonomian global.
Dalam riset terbarunya bertajuk Global Economics: Oil Price Fall – Positive of Negative for the Global Economy?, Rabu (11/3), tim ekonom Morgan Stanley menilai bahwa pergerakan harga minyak sangat dipengaruhi oleh sejumlah latar belakang kuat, di samping ketidaksepakatan OPEC untuk mengurangi produksi minyak.
Pertama, pertumbuhan ekonomi global yang lemah sejak awal tahun. Kedua, pertumbuhan ekonomi global yang kemungkinan akan turun lebih jauh karena dampak virus corona. Tambah lagi, upaya-upaya untuk membatasi penyebaran corona seperti karantina dan pembatasan wisata jelas memengaruhi permintaan pasar terhadap minyak.
Baca Juga: Perundingan buntu, Arab Saudi janji akan kerek produksi minyak ke rekor tertinggi
Ketiga, volatilitas pasar keuangan global yang menyebabkan semakin ketatnya kondisi keuangan sehingga memperbesar dampak negatif dari penurunan harga minyak.
Ahli Strategi Minyak Global Morgan Stanley Martjin Rats menaikkan proyeksinya untuk produksi OPEC+ dan meyakini bahwa sumber pasokan minyak lain, seperti produksi shale oil dari Amerika Serikat (AS), akan terpaksa ikut turun.
Adapun Morgan Stanley melihat adanya tiga dampak dari turunnya harga minyak mentah dunia saat ini. Pertama, penurunan harga minyak akan berdampak negatif pada prospek belanja modal dari sektor yang bergantung pada minyak dan juga negara-negara penghasil minyak.
Baca Juga: Harga minyak kembali menguat setelah muncul peluang AS pangkas produksi
Kedua, pasar kredit di AS serta pasar ekuitas produsen minyak kemungkinan akan bereaksi negatif dan mengarah pada semakin ketatnya kondisi keuangan.
"Hal ini juga mengingatkan Morgan Stanley akan kejadian di antara pertengahan 2014 hingga awal 2016, ketika harga minyak turun secara signifikan, dan menyebabkan pelebaran kredit perusahaan, yang berdampak pada ruang kredit imbal hasil tinggi karena komposisi sektornya,” tulis Kepala Ekonom Morgan Stanley Chetan Ahya dalam riset tersebut.
Baca Juga: Harga minyak dibuka stagnan, di tengah ketegangan Arab Saudi dan Rusia
Pada akhirnya, Martjin mengatakan, harga minyak yang lebih rendah mungkin memang akan menjadikan harga barang-barang ritel lebih rendah pula.
Namun dampak positif bagi konsumen ini tidak akan serta merta mendorong tingkat konsumsi dalam waktu dekat di tengah kondisi dunia saat ini, yaitu volatilitas ekonomi dan pasar keuangan yang makin tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News