kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Monolog di Hari Ibu, Sri Mulyani hampir menitikkan air mata


Senin, 23 Desember 2019 / 08:06 WIB
Monolog di Hari Ibu, Sri Mulyani hampir menitikkan air mata
ILUSTRASI. Sri Mulyani.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Minggu (22/12/2019) mengadakan perayaan Hari Ibu dengan tema 'Kerja Profesional tanpa Pelecehan Seksual'. Di dalam acara tersebut, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

Tak sekadar menjadi pembicara seperti di acara-acara lain, Sri Mulyani dalam perayaan tersebut melakukan aksi monolog. Di dalam monolognya, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengajak perempuan untuk berani dan lantang menyuarakan perlawanan terhadap pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan. 

Selain itu, dia juga mengatakan pentingnya peran ibu dan keluarga sehingga perempuan bisa lebih terbuka mengenai pengalaman baik maupun buruk yang dia rasakan. 

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani minta Bea Cukai tingkatkan pengawasan terhadap barang impor ilegal

Pasalnya selama ini, nilai-nilai sosial di masyarakat kerap menjadi pembatas bagi perempuan untuk bisa berbicara ketika mengalami pelecehan dan kekerasan seksual. "Ada nilai-nilai sosial yang mengikat perempuan dalam ruang publik. Sehingga sering membatasi gerak, bahkan ketika terjadi pelecehan pada diri sendiri, perempuan kerap takut bicara," ujar dia. 

"Banyak alasan melatarbelakangi, seperti trauma, tidak mau disudutkan dengan pertanyaan dan enggan menjadi sorotan. Peran Ibu sangat penting untuk bisa jadi teman di saat yang sulit seperti ini. Keterbukaan dalam rumah sejak dini, bisa sangat menolong anak-anak kita untuk lebih mudah berbagi, dan menceritakan pengalaman mereka baik atau buruk," lanjut Sri Mulyani. 

Baca Juga: Menkeu: Jiwasraya Sempat Membaik

Dalam monolog tersebut, perempuan yang akrab disapa Ani itu pun hampir meneteskan air mata ketika mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sang ibu. Dengan suara parau, Sri Mulyani mengungkapkan pentingnya peran ibu dalam menguatkan, mengayomi dan mendoakan anak-anaknya setiap hari. 

"Ibu terima kasih ku tak akan pernah terhenti. Ibuku cinta kasihku. Ibu terima kasihku tak akan pernah terhenti. Ibuku cinta kasihku. Selamat Hari Ibu," ujar dia. 

Adapun berikut kutipan lengkap dari monolog Sri Mulyani: 

Diam tidak lagi emas, jika berada dalam situasi yang mengancam.

Keberanian akan membalikkan situasi yang menyudutkan. Kita harus bicara, agar hal ini tidak dianggap biasa, dan berlalu seperti tidak terjadi apa-apa. Katakan pada diri sendiri bahwa saya berani. Ada nilai-nilai sosial yang mengikat perempuan dalam ruang publik. Sehingga sering membatasi gerak, bahkan ketika terjadi pelecehan pada diri sendiri, perempuan kerap takut bicara. 

Banyak alasan melatarbelakangi, seperti trauma, tidak mau disudutkan dengan pertanyaan dan enggan menjadi sorotan. 

Baca Juga: Defisit APBN 2019 hingga bulan November mencapai Rp 368,9 triliun

Peran Ibu sangat penting untuk bisa jadi teman di saat yang sulit seperti ini. Keterbukaan dalam rumah sejak dini, bisa sangat menolong anak-anak kita untuk lebih mudah berbagi, dan menceritakan pengalaman mereka baik atau buruk. 

Saya berdiri di sini hari ini bukan hanya sebagai menteri, tapi juga sebagai Ibu, seorang rekan, kakak, perempuan, dan seorang teman yang dengan sepenuh hati saya mendorong seluruh perempuan untuk berani dan berdaya. 

Kalian tidak pernah sendirian, kumpulkan keberanian untuk melawan. Dan sekali lagi, katakan pada diri sendiri, saya berani. Di Hari Ibu ini saya ingin kita semua mengingat peran Ibu, yang selama ini menguatkan, mengayomi, dan mengiringi kita dengan doa setiap hari. 

Baca Juga: Penerimaan pajak turun, gara-gara restitusi pajak?

Memberi penerangan, Ibu terima kasih ku tak akan pernah terhenti. Ibuku cinta kasihku. Ibu terima kasihku tak akan pernah terhenti. Ibuku cinta kasihku. Selamat Hari Ibu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Sri Mulyani Hampir Menitikkan Air Mata Bermonolog di Hari Ibu..."
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×