kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.859   21,00   0,13%
  • IDX 7.310   114,16   1,59%
  • KOMPAS100 1.123   18,69   1,69%
  • LQ45 894   17,25   1,97%
  • ISSI 223   2,19   0,99%
  • IDX30 458   9,34   2,08%
  • IDXHIDIV20 552   11,90   2,20%
  • IDX80 129   2,03   1,60%
  • IDXV30 137   2,43   1,81%
  • IDXQ30 152   3,16   2,12%

Moeldoko: Waktu saya Panglima TNI tidak terlibat terlalu dalam di Asabri


Selasa, 14 Januari 2020 / 14:53 WIB
Moeldoko: Waktu saya Panglima TNI tidak terlibat terlalu dalam di Asabri
ILUSTRASI. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Panglima TNI Moeldoko mengatakan, ia memahami permasalahan yang kini tengah menjerat PT Asabri (Persero).

Sebagai Panglima TNI, Moeldoko bilang tidak memiliki otoritas dengan Asabri yang dikelola oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meski pun Asabri menghimpun dana anggota TNI dan Polri.

"Memang uangnya prajurit TNI dan kepolisian juga ada di situ, di himpun," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Selasa (14/1).

Baca Juga: Pengamat: Kasus Asabri lebih sensitif ketimbang Jiwasraya

Mantan Panglima yang saat ini menjabat Kepala Staf Presiden juga bilang dana Asabri untuk menginventarisir perumahan. Asabri mendata jumlah kebutuhan perumahan anggota TNI dan Polri.

Setelah dindata, Asabri akan menyesuaikan dengan kemampuan untuk penyediaan rumah. Hubungan Asabri dengan intansi TNI dan Polri hanya sebatas hal tersebut. "Jadi sampai batas di situ, manajemen Asabri sama sekali kita nggak ngerti itu," terang Moeldoko.

Baca Juga: BPK: Investigasi Asabri dilakukan oleh BPKP atas perintah Rini Soemarno

Moeldoko juga menceritakan selama ia menjabat sebagai Panglima TNI tak ada masalah terkait kebutuhan keuangan dari Asabri. Meskipun saat ini Asabri dinilai memiliki masalah keuangan.

Sebelumnya Asabri dinilai salah mengelola penempatan dana. Kabarnya, portofolio saham milik Asabri anjlok hingga 90%. Kerugiannya pun disebut-sebut mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Ditelusuri, penyebab ambruknya kinerja asuransi pelat merah ini karena pengelolaan penempatan dana investasi.

Baca Juga: Selain eks Dirkeu Jiwasraya, Benny Tjokro juga jalani pemeriksaan Kejagung

Sementara itu sebelumnya Presiden Joko Widodo juga melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso di Istana Kepresidenan. Namun, Wimboh membantah pertemuan itu membahas mengenai Asabri.

"Bahas umum saja, bahas ekonomi, bahas keuangan, nggak ada topik khusus, nggak secara khusus (bahas Asabri dan Jiwasraya), umum saja," ungkap Wimboh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×