Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KEEROM. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika atau BAKTI Kominfo bakal membangun 4.200 base transceiver station atau BTS 4G di Papua dan Papua Barat.
Untuk tahap pertama, BAKTI Kominfo akan membangun infrastruktur telekomunikasi tersebut sebanyak 2.765 BTS 4G yang terdiri dari tiga paket. Perinciannya: 2.220 di Papua dan 545 di Papua Barat.
Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, pembangunan BTS 4G di Papua dan Papua Barat, terutama di daerah pegunungan seperti di Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Keerom, bukan pekerjaan yang mudah.
"Tetapi, tantangan itu harus dihadapi. Kami harus berhasil," katanya lewat telekonferensi kepada wartawan yang sedang berada di BTS 4G di Desa Jember, Distrik Kowe, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (21/4).
Baca Juga: Buka Akses Komunikasi, BAKTI Kominfo Bangun 261 BTS 4G di Pegunungan Bintang Papua
Sebab, untuk membawa material untuk pembangunan BTS 4G di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) di Papua dan Papua Barat tidak bisa melalui jalur darat, tapi mesti lewat udara.
"Harus pakai helikopter. Kalau untuk membawa barang, helinya harus khusus, karena daya angkutnya besar," ungkap Johnny. "Belum lagi hambatan cuaca".
Menurut Meita Dwivernia, Head of Supply Chain Management PT Infrastruktur Bisnis Sejahtera, mitra BAKTI Kominfo untuk pengiriman material BTS, berat total satu menara telekomunikasi itu mencapai 10 ton.
Material satu BTS 4G terdiri dari 51 item, termasuk untuk pagar dan bahan bangunan seperti semen. Tapi, "Material seberat 10 ton tidak termasuk pasir dan kerikil," ujar Meita.
Johnny menambahkan, keberadaan BTS 4G untuk mengantar masyarakat Papua dan Papua Barat bermigrasi ke era digital. "Agar secara bersama-sama dengan saudara-saudara dari provinsi lain di Indonesia setara dan sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News