Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia berdasarkan penggunaan barang selama bulan Maret 2020 adalah sebesar US$ 13,35 miliar.
Secara bulanan, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 15,60% mom, sedangkan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya impor barang mengalami penurunan tipis 0,75% yoy. Untuk bulan ini sendiri, impor barang didominasi oleh bahan baku atau bahan penolong.
Baca Juga: BPS: Ekspor Indonesia bulan Maret 2020 capai US$ 14,09 miliar ditopang non migas
Secara rinci, impor barang konsumsi di tahun ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Di mana secara bulanan meningkat 43,80% mom dan secara tahunan meningkat 10,66% yoy. Nilai impor barang konsumsi tercatat sebesar US$ 1,27 miliar.
"Beberapa impor barang konsumsi yang meningkat di bulan Maret adalah senjata dan amunisi serta bagiannya, impor buah-buahan, impor bawang putih dan sebagainya," ujar Suhariyanto dalam telekonferensi daring, Rabu (15/4).
Impor bahan baku atau bahan penolong di bulan Maret juga mengalami peningkatan sebesar 16,34% mom dan sebesar 1,72% yoy. Nilai impor bahan baku atau penolong tercatat sebesar US$ 10,28 miliar.
Sementara itu, barang modal di bulan Maret ini mengalami penurunan tipis sebesar 1,55% mom, tetapi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan cukup tajam sebesar 18,07% yoy. Adapun nilai impor barang modal tercatat senilai US$ 1,80 miliar.
Baca Juga: BPS catat impor Indonesia bulan Maret 2020 turun 0,75% jadi US$ 13,35 miliar
"Komposisi impor kita tidak berubah, bahwa 77,01% impor kita didominasi oleh bahan baku, 13,49% berupa barang modal, dan selebihnya 9,50% berupa barang-barang konsumsi," kata Suhariyanto.
Jika dilihat secara akumulatif selama periode Januari-Maret 2020, total impor Indonesia menurut golongan mengalami penurunan sebesar 3,69% menjadi US$ 39,16 miliar dari sebelumnya pada periode Januari-Maret 2019 sebesar US$ 40,66 miliar.
Untuk impor bahan baku atau bahan penolong secara akumulatif tercatat sebesar US$ 29,68 miliar atau turun 2,82% apabila dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2019 sebesar US$ 30,54 miliar.
Baca Juga: BPS: Batas waktu sensus penduduk online diperpanjang hingga 31 Mei 2020
Kemudian, impor barang konsumsi terlihat mengalami kenaikan sebesar 7,11% menjadi US$ 3,61 miliar dari periode sebelumnya sebesar US$ 3,37 miliar.
Terakhir, impor barang modal secara akumulatif mengalami penurunan tajam sebesar 13,07% menjadi US$ 5,86 miliar dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar US$ 6,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News