kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski masih di fase kontraksi, kinerja industri pengolahan kuartal III-2020 membaik


Rabu, 14 Oktober 2020 / 10:55 WIB
Meski masih di fase kontraksi, kinerja industri pengolahan kuartal III-2020 membaik
ILUSTRASI. Pameran Manufaktur: Suasana Pameran Manufacturing Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (4/12).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal III-2020 terindikasi membaik, meski memang masih berada dalam fase kontraksi.

Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) yang sebesar 44,91% atau naik dari kuartal II-2020 yang sebesar 28,55%.

Akan tetapi, bila dibandingkan dengan kuartal III-2019, PMI BI ini masih menunjukkan kinerja yang lebih rendah. Pasalnya, pada kuartal III tahun lalu, PMI BI berada di level 52,04%.

"Perbaikan terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada volume pesanan barang input, sejalan dengan implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang mendorong permintaan dan kemudahan distribusi," ujar bank sentral dalam laporannya, Rabu (14/10).

Baca Juga: Efek bisnis baru Japfa Comfeed (JPFA) dinilai positif, ini saran Ciptadana

Volume pesanan barang input meningkat dan berada dalam fase ekspansi, yaitu dengan indeks sebesar 50,55% atau meroket dari 28,95% pada kuartal II-2020. Peningkatan ini terjadi pada seluruh subsektor industri pengolahan, terutama industri makanan, minuman, dan tembakau.

"Meningkatnya volume pesanan barang input sejalan dengan PSBB transisi sehingga mendorong meningkatnya aktivitas perekonomian dan kinerja perusahaan di industri pengolahan, termasuk untuk persiapan kuartal IV-2020," tambah BI.

Sejalan dengan itu, volume produksi juga mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 45,35% atau lebih tinggi dari 25,36% pada kuartal II-2020. Meski begitu, ini masih berada dalam fase kontraksi.

Volulme presediaan barang jadi juga menunjukkan peningkatan dengan indeks sebesar 43,87% pada kuartal III-2020. Ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang menunjukkan indeks sebesar 32,28%.

Perkembangan ini juga membawa penggunaan jumlah tenaga kerja membaik, yaitu sebesar 41,03% meski masih dalam fase konrtaksi.

Mulai dilonggarkannya PSBB juga mendorong kelancaran distribusi dan pasokan, sehingga ini berdampak positif bagi aspek kecepatan penerimaan pesananan barang input.

Baca Juga: Perkuat ekspansi ke pasar ritel, RNI luncurkan produk Raja Gula kemasan baru

Komponen tersebut tercatat mengalami peningkatan pada kuartal III-2020 dengan indeks sebesar 38,75%.

Ke depannya, BI tetap optimistis kalau kinerja industri pengolahan akan terus membaik hingga akhir tahun. Pada kuartal IV-2020, PMI BI idperkirakan akan berada di level 47,16% atau lebih tinggi dari dua kuartal sebelum-sebelumnya, meski masih berada dalam fase kontraksi.

"Hampir seluruh komponen pembentuknya akan mengalami perbaikan, dengan indeks tertinggi pada komponen volume persediaan barang jadi," tandas BI.

Selanjutnya: Anak usaha Japfa (JPFA) mendirikan perusahaan patungan pembiakan udang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×