kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Meski kalah di DKI, PKS percaya diri untuk pilpres


Jumat, 13 Juli 2012 / 21:20 WIB
Meski kalah di DKI, PKS percaya diri untuk pilpres
ILUSTRASI. Pabrik olahan makanan laut seafood sea food seperti ikan udang rajungan PCA Foods dari PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyatakan bahwa hasil pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) tidaklah mencerminkan proyeksi pemilu Presiden 2014 mendatang.

Meski dalam hasil perhitungan sementara Pilkada DKI Jakarta Hidayat dan pasangannya Didiek J. Rachbini hanya berhasil menduduki posisi keempat dari enam pasang, namun mantan Presiden PKS ini tetap optimistis hasil itu akan berbeda dengan Pilpres 2014 nanti.

Meski kalah, Hidayat melihat PKS justru mengalami peningkatan konsolidasi nasional dan internasional yang luar biasa. Hal itu yang dianggapnya akan jadi modal besar bagi pileg 2014. Sehingga dapat ikut mengusung calon pada pilpres.

"Pilpres bukan hal sulit untuk diikuti oleh PKS. Dengan rekam jejak Pilkada ini, maka terjadi konsolidasi di internal PKS yang luar biasa di tingkat nasional bahkan internasional," tutur Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/7).

Hasil konsolidasi ini, juga merupakan modal besar bagi Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Hidayat menyebut jika suasana atau atmosfer konsolidasi yang solid dari sekarang dapat terjaga, maka kemungkinan pada Pileg dan Pilpres 2014 mendatang, PKS akan bisa naik dengan signifikan.

"Jika kita cermati undang-undang Pilpres mengenai syarat minimal, maka sangat memungkinkan bagi PKS untuk tidak ragu untuk maju sendiri ataupun juga berkoalisi," kata Hidayat.

Untuk itu PKS akan memperhatikan perkembangan revisi RUU 42/2008 tentang Pemilihan Presiden. Khususnya pasal mengenai ambang batas pengajuan capres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×