kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski diragukan, pemerintah tetap yakin ekonomi Indonesia tumbuh 5,3% tahun depan


Selasa, 26 November 2019 / 15:06 WIB
Meski diragukan, pemerintah tetap yakin ekonomi Indonesia tumbuh 5,3% tahun depan
ILUSTRASI. Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 bisa mencapai 5,3%.

"Bahkan saya yakin bisa lebih dari itu," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir, Kamis (26/11) dalam seminar nasional proyeksi ekonomi Indonesia 2020 di Jakarta.

Oleh karena itu, dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengupayakan lewat instrumen fiskal. Salah satunya adalah dengan menopang sektor konsumsi rumah tangga yang merupakan penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Tahun depan, Indef memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,8%

Untuk mendukung sektor tersebut, Iskandar mengaku saat ini pemerintah telah memberikan program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT). Menurutnya, itu bisa mempercepat timing untuk pertumbuhan konsumsi.

Dari sisi belanja, pemerintah telah menyiapkan tender-tender yang akan dilaksanakan pada awal Januari 2020. Bahkan, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pun sudah meminta agar proses persiapan tender sudah mulai dilakukan pada Desember 2019.

"Jadi pada kuartal I tahun depan sudah bisa dieksekusi sehingga sudah ada pengeluaran pemerintah. Biasanya kan pada kuartal II baru mulai," tambah Iskandar.

Iskandar juga optimistis bahwa investasi ke Indonesia akan meningkat, apalagi dengan adanya omnibus law cipta lapangan kerja dan omnibus law perpajakan. 

Bahkan pemerintah juga mengupayakan untuk mengurangi double taxation. Upaya-upaya tersebut disusun agar tidak ada pajak ganda dan investor yang merasa dipersulit.

Selain itu dari sisi kondisi global, Iskandar juga melihat bahwa tensi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China pun sudah mulai mereda karena mulai menunjukkan titik temu.

Baca Juga: Sri Mulyani jelaskan alasan pemerintah gencar permudah investasi

Ia juga mengambil contoh terkait demonstrasi di Hong Kong yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi negatif. Namun, Iskandar optimis konflik negara tersebut juga bisa selesai pada tahun 2020, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonominya.

Dengan contoh ketegangan yang menurun tersebut, Iskandar yakin permintaan global akan berangsur naik sehingga ini pun berdampak positif bagi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×