Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kini tengah melangkah menuju era new normal. Aktivitas masyarakat sudah mulai meningkat, aktivitas perekonomian juga mulai menunjukkan geliat, setelah sempat tersendat akibat Covid-19.
Deputi Direktur Jenderal Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting memandang, pemerintah harus siap dengan kebijakan yang tepat. Menurutnya, pemerintah merupakan kekuatan utama dalam memasuki era new normal dan pemulihan ekonomi.
"Dengan adanya Covid-19, melemah semuanya. Pengusaha juga tidak memiliki kapasitas besar. Pemerintah jadi kekuatan paling penting dan dampak kebijakan pemeirntah akan semakin besar di new normal ini," kata Edimon dalam webinar Menavigasi New Normal ISEI bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (9/6).
Baca Juga: Wapres: Dampak Covid-19 jadi momen tepat bagi Bank Syariah bantu pemulihan ekonomi
Edimon juga menyarankan agar kebijakan ekonomi yang digelontorkan pemerintah harus disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian saat ini. Selain itu, besaran kebijakan juga harus diukur sehingga sesuai dengan dampak Covid-19 terhadap Indonesia.
Ia bilang, belum tentu suatu kebijakan yang digelontorkan di suatu negara dan berhasil, akan berhasil di negara lain. Karena dampak Covid-19 berbeda0beda di suatu negara.
Edimon merasa, kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah Indonesia seperti penyaluran bantuan sosial (bansos), restrukturisasi dunia usaha, serta restrukturisasi kredit, dan lain-lain, sejauh ini merupakan langkah yang tepat.
Lebih lanjut, Edimon juga mengimbau agar pemerintah tetap harus pasang kuda-kuda karena keadaan tidak terduga bisa terjadi. Misalnya, kalau kebijakan yang telah dikeluarkan dalam memasuki new normal dan pemulihan ekonomi tidak membuahkan hasil yang menggembirakan, tentu pemerintah perlu melakukan peninjauan ulang dan segera memperbaiki kebijakan.
"Ya harus ditinjau ulang rencananya. Karena pada prinsip, kita harus dinamis. Kebijakan itu ibarat obat. Obat itu harus sesuai dengan penyakitnya, dan kalau bisa malah harus lebih besar," tandasnya.
Baca Juga: Dana Stimulus untuk Bank Jangkar Tidak Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News