kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Menteri Tersandung Kasus Rasuah, ICW: Penting Presiden Juga Lihat Rekam Jejak


Rabu, 04 Oktober 2023 / 21:36 WIB
Menteri Tersandung Kasus Rasuah, ICW: Penting Presiden Juga Lihat Rekam Jejak
ILUSTRASI. Petugas kepolisian berjaga saat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengeledahan di rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di perumahan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (28/9/2023).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkaca pada pembantu presiden yakni beberapa menteri tersandung kasus korupsi, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto menilai perlunya memperhatikan rekam jejak dari mereka yang akan ditunjuk.

Di tahun politik, kasus-kasus korupsi yang menjerat menteri terjadi. Misalnya seperti kasus BTS 4G yang menyeret Jhonny G Plate yang sebelumnya merupakan menteri komunikasi dan informatika. Tak hanya itu, kini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga diduga tersandung kasus rasuah. Pasalnya beberapa waktu lalu KPK menggeledah rumah dinasnya dan menyita sejumlah uang. 

"Menarik sih terutama karena di kasus BTS dan Kementan, aktor yang ditetapkan tersangka dan terdakwa adalah para menteri sebagai pembantu presiden," kata Agus kepada Kontan.co.id, Rabu (4/10).

Baca Juga: Dirjen Imigrasi Pastikan Mentan Syahrul Limpo Telah Berada di Tanah Air

Agus mengatakan, terlepas ada motif politik atau tidak dalam proses penanganan hukumnya, publik bisa menilai sendiri di proses persidangan di pengadilan tipikor. 

"Sejauh ini dalam kasus BTS, kelihatannya dari keterangan saksi dan bukti makin memperjelas praktik indikasi korupsi yang semakin jelas," imbuh dia. 

Adanya menteri yang tersandung kasus korupsi, Agus menyebut, harus menjadi pelajaran bagi presiden dalam menentukan pembantu. Penentuan siapa saja yang akan duduk di posisi menteri, Agus menilai seharusnya tidak hanya sebatas kompromi politik atau bagi-bagi dari usulan partai pendukung. 

"Rekam jejak kompetensi dan integritas juga penting serta pengawasan terus-menerus presiden agar berbagai bentuk pelanggaran bisa dicegah," tegas dia.

Baca Juga: Jurus Kabur Saat Korupsi

Agus menambahkan, Presiden harus memiliki tim untuk mengecek proper tidaknya usulan dari parpol. "Kalau masih ingat dulu itu presiden pernah melibatkan KPK untuk cek integritas calon menteri," imbuh dia. 

Diketahui di periode kedua Presiden Joko Widodo memimpin, sudah ada beberapa  menterinya yang terseret kasus rasuah. Diantaranya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Platelet dengan kasus korupsi pembangunan BTS.

Menteri Sosial Juliari Batubara dengan kasus suap bantuan sosial Covid-19. Menteri KKP Edy Prabowo yakni kasus suap izin budaya dan ekspor benih lobster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×