kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Menteri Susi: Habis rakor terkadang pikiran buntu


Minggu, 09 November 2014 / 09:35 WIB
Menteri Susi: Habis rakor terkadang pikiran buntu
ILUSTRASI. Simak cara mengubah tampilan dinding Anda menjadi dinding batu bata alami


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku rapat koordinasi dengan lembaga negara lainnya seperti TNI/Polri  terkadang membuat pikirannya buntu, terutama ikhwal patroli pengamanan di laut.

Menurut Susi selama ini banyak yang berpikiran lemahnya pengamanan di laut lantaran kurang armada dan  peralatan yang dimiliki. Padahal menurut Susi permasalahan terletak pada biaya operasional.

"Cuma kadang kadang habis Rakor ini kepala saya agak deadlock karena tidak mengerti kita mau mengejar mau tambah patroli tapi yang ada saja kapal hanya 30% saja yang jalan," ujar Susi di Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Susi mengatakan cara untuk memperkuat pengawasan di laut sekarang ini, bukan dengan jalan menambah armada kapal, melainkan dengan menambah anggaran operasional.

"Permasalahannya bukan di alatnya melainkan di budget, Untuk nangkep ilegal fishing ini, apakah kia harus beli lagi (kapal), padahal yang ada pun belum dioprasikan semua karena bbmnya engga ada," kata Susi.

Sekarang ini lanjut Susi hanya 30% kapal milik kepolisian yang dioperasikan, dari  seluruh kapal yang dimiliki. Sementara pada angkatan  laut, dari 70 kapal hanya 12 yang dioprasikan.

"Angkatan laut mengaku punya 70 kapal, dan yang jalan hanya 12 itu pun oprasinya hanya 10 hari dalam sebulan. Polisi 460 cuma jalan 30%, itu pun operasinya tidak setiap hari, jadi  solusinya bukan penambahan kapal, tapi operasional" tutur Susi. (Taufik Ismail)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×