Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 14 badan usaha milik negara (BUMN) telah menandatangani kerjasama pembiayaan 21 proyek dengan pihak swasta.
Berdasarkan data yang diterima Kontan.co.id, dari 21 kerjasama itu yang terbesar itu datang dari sektor migas yakni PT Pertamina (Persero) dengan CPC Corporation, Taiwan dengan nilai total investasi mencapai US$ 6,5 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, kerjasama keduanya dalam membuat pabrik nafta crackers yang bisa menciptakan subtitusi impor yang cukup besar.
"Dengan begitu bisa menghemat devisa negara hingga US$ 2,4 miliar per tahun." katanya dalam kata sambutan dalam Indonesia Investment Forum 2018 di Hotel Inaya Nusa Dua Bali, Kamis (11/10).
Nantinya CPC membangun downstream yang bisa memenuhi kebutuhan propylene, polyethylene, dan butadiene di Indonesia. Proyek ini akan dimulai pada 2026.
Sementara itu, kata Rini, juga ada penandatanganan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk dengan Alumunium Corporation of China Limited (Chalco) dengan mewujudkan strategic partnership dengan total nilai US$ 850 juta.
"Para pihak akan membangun pabrik smelter refinery di Kalimantan Barat dengan total produksi mencapai 1 juta ton per tahun," tambah Rini.
Atas penandatanganan kerjasama dengan Inalum ini juga bisa menciptakan subtitusi impor dan menghemat devisa negara. Di sisi lain, Rini bilang, penandatanganan kerjasama 21 proyek ini bisa menjadi bukti Indonesia meskipun di tengah ketidakpastian ekonomi global, iklim investasi tanah air bisa berjalan dengan sangat baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News