kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Pertanian lantik sejumlah pejabat baru


Selasa, 31 Januari 2017 / 09:56 WIB
Menteri Pertanian lantik sejumlah pejabat baru


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengganti beberapa pejabat Kementerian Pertanian (Kemtan). Dirjen Tanaman Pangan yang sebelumnya dijabat oleh Hasil Sembiring, digantikan oleh Gatot Sumardjo Irianto yang sebelumnya menjabat Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). Hasil Sembiring diketahui mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.

Sementara posisi Dirjen PSP saat ini diduduki oleh Pending Dadih Pemana yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Penyuluhan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Para petinggi madya tersebut dilantik oleh Amran di Kantor Kemtan. Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (30/1). Pelantikan tersebut sesuai surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 7 Tahun 2017. Selain itu, ada satu nama lainnya yang juga dilantik, yakni Gardjita Budi.

Gardjita diangkat sebagai Staf Ahli Bidang Pengembangan Bio Industri Kemtan menggantikan Mulando. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemtan.

Hingga saat ini diakui Amran, pihaknya telah melakukan pergantian sebanyak 615 orang baik untuk eselon satu, dua, tiga maupun empat. "Kita melakukan penyegaran," katanya usai pelantikan di Auditorium Kemtan.

Ia mengatakan, promosi, mutasi dan demisioner merupakan tuntutan organisasi yang dinamis untuk meningkatkan kinerja organisasi dan pelayanan kepada masyarakat.

"Anda dipromosi bukan karena maunya saya, tetapi karena maunya negara, maunya system. Jadi mungkin, jika seseorang tidak pas berada di satu tempat atau posisi tertentu maka akan cocok di tempat lain," tambahnya.

Usai pelatikan pejabat baru Kementan, Amran mengingatkan kepada seluruh pejabat Kemtan agar bekerja keras. Hal ini dilakukan agar seluruh target yang diamanahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada Kemtan dapat terealisasi, terutama program swasembada pangan 2019.

"Mentan mengajak bekerja maksimal, hasilnya tidak impor beras, jagung turun 66 persen, bawang merah sekarang sudah ekspor, mudah-mudahan 2017 lebih baik," terang Amran. Ia menjelaskan, capaian komoditi pertanian terutama tanaman pangan selama dua tahun ini mengalami peningkatan produksi.

Komoditas cabai naik sebesar 1,81%, daging sapi sebesar 5,31%, telur ayam 13,6%, daging ayam 9,4%, produksi padi 11,7%, dan jagung sekitar 21,8%. "Walaupun kedelai belum dapat kita capai," lanjutnya.

Mentan berharap untuk membangun koordinasi dan kerjasama lintas Kementerian dan lembaga nasional maupun internasional. "Segera susun roadmap dan kebijakan pengembangan bioteknologi, bioindustri hingga pertanian organik yang selaras dengan isu lingkungan baik skala regional maupun nasional," kata Amran.

Sementara itu kepada Dirjen PSP, Mentan meminta untuk melakukan pengawalan kegiatan strategis seperti cetak sawah, membangun infrastruktur air, penyediaan alsintan, penyediaan pupuk hingga fasilitas kredit dan asuransi.

"Upayakan pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat jenis. Pengawalan cetak sawah juga harus ditingkatkan," tegasnya.

Ada beberapa target harian untuk masing-masing pejabat di Ditjen Kemtan. Misalnya, mengejar tambahan Luas Tambah Tanam (LTT) untuk tanaman padi per bulan harus mencapai 1 juta hektare (ha) lahan baru, lahan tanam untuk bawang tidak boleh di bawah 14.000 ha, dan lahan jagung tidak boleh di bawah 400.000 ha per bulan.

Untuk program swasembada daging sapi, Amran meminta perlu ada kelahiran minimal 11.000 ekor sapi per hari. Kemudian ia juga akan terus berupaya meningkatkan produksi protein lainnya seperti daging ayam, telur, domba, dan kambing.

"Kebijakan impor sapi 1 indukan dan 5 bakalan merupakan solusi jangka panjang. Insya Allah 9 tahun target swasembada akan lebih cepat," pungkas Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×