kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri luar negeri Retno Marsudi terbang ke Turki, ini agendanya


Rabu, 13 Oktober 2021 / 09:36 WIB
Menteri luar negeri Retno Marsudi terbang ke Turki, ini agendanya


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi belum lama ini melakukan kunjungan bilateral ke Turki. Menlu melakukan beberapa pertemuan. Yaitu pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Turki, kunjungan kehormatan kepada Presiden Turki dan melakukan pertemuan dengan asosiasi konstruksi Turki.

Dalam kunjungan tersebut Menlu didampingi oleh tim dari Kementerian Kesehatan, Pertamina dan juga dari PT Waskita Karya. “Turki adalah mitra strategis Indonesia. Kemitraan Indonesia – Turki terus menguat, termasuk selama pandemi,” ujar Menlu dalam konferensi pers virtual dipantau dari Youtube MoFA Indonesia, yang dikutip Rabu (13/10).

Beberapa hasil dari kunjungan ini antara lain. Pertama, penguatan kerjasama di Bidang Kesehatan. Kerjasama kesehatan jangka pendek telah dilakukan, antara lain melalui dukungan obat – obatan terapeutik. “Saat ini kita sudah mulai berbicara kerjasama jangka panjang,” ucap Retno.

Menlu mengatakan, pembahasan kerjasama jangka panjang antara lain melalui kerjasama di bidang pengadaan bahan baku obat. Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka Turki yaitu Abdi Ibrahim.

Mereka sepakat menjajaki kerjasama industri farmasi, menjajaki kemungkinan berbagi teknologi dan memproduksi produk farmasi di fasilitas PT KPI di Indonesia “Tentu pemerintah berharap agar kerjasama industri farmasi ini dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan dapat mengurangi import bahan baku obat kita,” terang Retno.

Baca Juga: Arab Saudi kembali buka umrah bagi jamaah Indonesia, ini kata penyelenggara umrah

Selain itu masih di bidang kesehatan, Indonesia – Turki sepakat mengembangkan kerjasama Mutual Recognition on Vaccine Certificates yang tertuang dalam deklarasi bersama kedua negara, dengan pokok – pokok yaitu.

Pengakuan bersama dan interoperabilitas sertifikat vaksin dan hasil tes PCR kedua negara. Pengakuan serta penerimaan semua jenis vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) WHO dan EUA dari instansi berwenang kedua negara. Serta penerapan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan kedua negara “Pengembangan kerjasama ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kedua negara,” ucap Retno.

Kedua, penguatan kerjasama pemulihan ekonomi, untuk memfasilitasi hubungan bisnis kedua negara dengan aman serta dengan terus memperhitungkan faktor kesehatan, Indonesia – Turki sepakat membentuk Travel Corridor Arrangement. Selain itu, Indonesia dan Turki sepakat untuk mempercepat perundingan Indonesia Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA)

Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia telah mulai melakukan perundingan IT CEPA dengan Turki pada tahun 2018 setelah diluncurkan pada tahun 2017. Pendekatan yang dilakukan adalah incremental mulai dengan perundingan trade in goods. “Jadi sekali lagi dalam pertemuan tadi kita sepakat untuk mempercepat perundingan agar kita dapat menyelesaikan IT CEPA secepat dan sebaik mungkin,” terang Menlu.

Lalu, di bidang investasi, Menlu juga melakukan pertemuan dengan para pebisnis Turki di bidang konstruksi. Menlu turut menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PT Waskita Karya dan Nurol Company dari Turki mengenai kerjasama strategis dalam proyek konstruksi.

“Penandatanganan ini penting karena dapat membuka jalan bagi Waskita dan Nurol untuk memperluas kerjasama membantu upaya pembangunan di negara ketiga dan kerjasama ini akan memperkaya kerjasama selatan – selatan atau kerjasama triangular di bidang konstruksi,” jelas Retno.

Ketiga, dari hasil kunjungan tersebut adalah komitmen untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dan industri pertahanan. Menlu mengatakan, kerjasama pertahanan antara kedua negara terus berkembang dalam beberapa tahun ini.

Menteri Pertahanan Indonesia beberapa kali telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Turki. Saat ini kedua negara sedang dalam proses finalisasi perjanjian kerjasama pertahanan untuk kemudian dapat ditandatangani.

“Salah satu kerjasama yang sangat potensial dan terus didorong adalah pengembangan bersama industri pertahanan. Termasuk pengembangan bersama pesawat terbang dan produk tank skala kecil,” ujar Menlu.

Menlu mengatakan, untuk memperkuat kerjasama pertahanan maka Indonesia – Turki juga mulai membahas mekanisme konsultasi. Yaitu berupa pertemuan antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara yang rencananya dijadwalkan pada akhir tahun 2021 atau awal tahun depan.

Keempat, dalam setiap kali pertemuan dengan Menteri Luar Negeri asing maka membahas isu – isu kawasan dan juga global. Saat pertemuan Menlu menyampaikan perkembangan terkini di kawasan. Termasuk rencana KTT ASEAN dan KTT lainnya. Retno menuturkan, Indonesia dan Turki aktif mendorong penyelesaian isu rohingya hingga Afganistan.

Lebih lanjut Retno menerangkan, dalam pertemuan tersebut juga membahas rencana atau persiapan rencana kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia yang dijadwalkan akan dilakukan pada tahun 2022.

Menteri Luar Negeri Turki juga menyampaikan kebijakan baru Pemerintah Turki untuk memberikan bebas visa bagi warga negara Indonesia ke Turki. “Kebijakan ini akan mulai berlaku dalam waktu dekat, kalau sudah ada keputusan kapan akan mulai diberlakukan tentunya kita akan sampaikan kepada publik,” tutur Retno.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 turun, Menlu berharap negara lain bisa coret Indonesia dari red list

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×