kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri Kehakiman Australia sambangi KPK


Selasa, 19 Agustus 2014 / 21:06 WIB
Menteri Kehakiman Australia sambangi KPK
ILUSTRASI. Cara hapus watermark foto online.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (19/8). Dalam kedatangannya tersebut, Michael mengaku hanya berdiskusi soal penanganan korupsi di Indonesia yang dilakukan oleh KPK.

"Sebuah kehormatan bisa berada disini untuk berbicara dengan para komisioner KPK mengenai bagaimana Indonesia berhubungan dengan kasus-kasus korupsi," kata Michael kepada wartawan usai bertemu pimpinan KPK, Selasa petang.

Lebih lanjut menurut Michael, Michael juga mengatakan, korupsi menjadi sebuah isu penting di Australia. Kejaksaan Agung di Australia kata Michael, memiliki kerja sama strategis dengan KPK ihwal penanganan permasalahan korupsi tersebut.

"Dan saya sangat ingin mengeksplore lebih jauh dengan KPK mengenai kerja sama tersebut," imbuhnya.
 
Kendati demikian, ketika dikonfirmasi lebih lanjut apakah ada pembiacaran kasus korupsi spesifik antara dirinya dengan pimpinan KPK, Michael enggan mengakuinya.

"Sama skali tidak pembahasan mengenai kasus-kasus spesifik. Saya hanya datang untuk melihat bagaimana Indonesia mengatasi masalah korupsi dengan berbincang-bincang dengan pimpinan KPK," imbuhya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. Menurut Adnan, pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas pengalaman menangani korupsi di negara masing-masing.

Ketika ditanya apakah dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai bocoran wikileaks mengenai dugaan korupsi dalam percetakan uang di Australia yang menyeret nama Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Laksamana Sukardi, Adnan membantahnya.

"Belum sejauh itu. Tapi prinsipnya ini saling terbuka mana kala diperlukan suatu bantuan untuk penyidikan perkara korupsi di negara lain," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×