kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KPK buka peluang penyelidikan bagi Fahri Hamzah


Selasa, 19 Agustus 2014 / 13:16 WIB
KPK buka peluang penyelidikan bagi Fahri Hamzah
ILUSTRASI. Moms, Ini Sederet Cara Mudah dan Tepat Mengatasi Ruam Popok pada Bayi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kemungkinan penyelidikan baru terkait penerimaan uang sebesar US$ 25.000 oleh Wakil Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. 

Penerimaan tersebut terungkap dari keterangan mantan Wakil Direktur Keuangan perusahaan Nazar, Group Permai, Yulianis dalam persidangan dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (18/8) lalu.

"KPK bisa membuka penyelidikan baru terkait keterangan yang tidak terkait dengan terdakwa, karena keterangan ini disampaikan di depan persidangan," Kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Selasa (19/8).

Lebih lanjut menurut Johan, hal tersebut dapat dilakukan pihaknya lantaran keterangan Yulianis tersebut disampaikan di dalam persidangan. Keterangan Yulianis tersebut sambung Johan, tentunya sudah di bawah sumpah. Oleh karenanya hal ini akan dapat didalami KPK, tentunya dengan didukung oleh bukti-bukti.

"Apakah keterangan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang kemudian bisa disimpulkan benar," tandas Johan.

Dalam persidangan, Yulianis bercerita, dirinya pernah dipanggil Nazar ke lantai 7 di Gendung Tower Permai di kawasan Mampang, Jakarta. Saat itu, Yulianis disuruh membawa uang sebanyak US$ 25.000‎.

Setelah sampai di lantai 7 Tower Permai, Yulianis mengungkapkan bahwa di ruangan tersebut ada Fahri. Saat itu, Fahri tidak bicara apa-apa.‎ Uang tersebut, diletakan Yulianis di dalam amplop kemudian diletakan di meja yang berada di depan Fahri.

Saat Yulianis meminta Fahri untuk menandatangani kas pengeluaran perusahaan, Fahri hanya tersenyum. Nazar kemudian menandatangani catatan pengeluaran perusahaan dan memerintahkan Yulianis untuk menuliskan uang tersebut sebagai uang muka pembelian mobil dan tidak terkait dengan proyek.

Yulianis pun langsung memberi amplop berisi uang itu kepada Fahri. Pemberian itu, kata dia, tidak langsung ke tangan Fahri, tapi ditaruh di meja yang berada di depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×