kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Menteri Kabinet Merah Putih akan Kumpul, Bahas Pertumbuhan Ekonomi 8%


Selasa, 22 Oktober 2024 / 15:28 WIB
Menteri Kabinet Merah Putih akan Kumpul, Bahas Pertumbuhan Ekonomi 8%
ILUSTRASI. Airlangga Hartarto: bahwa menteri di Kabinet Merah Putih akan rapat koordinasi untuk cari sumber penopang pertumbuhan ekonomi 8%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa menteri di Kabinet Merah Putih akan melakukan rapat koordinasi untuk mencari sumber-sumber penopang pertumbuhan ekonomi 8%.

Airlangga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi 8% tidak akan tercapai pada tahun 2025, mengingat dalam APBN 2025 target pertumbuhan ekonomi masih berada di level 5%.

Kendati begitu, pihaknya akan melakukan persiapan untuk mencari sumber-sumber penopang pertumbuhan ekonomi ke level 8%.

"Para menteri nanti kita akan rapat koordinasi mana saja yang akan menjadi penjuru dari penopang ekonomi," ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Selasa (22/10).

Baca Juga: Begini Harapan Kadin Terhadap Para Menteri di Kabinet Merah Putih

Airlangga mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didorong melalui investasi, membuka pasar ekspor serta labor intensive (padat karya) yang mesti digenjot.

"Untuk menuju 8% itu ada program, ini sedang dipersiapkan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menyebut target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di era kepemimpinan Prabowo Subianto bukanlah target yang tidak bisa dicapai.

Thomas menyebut, target pertumbuhan sebesar 8% tersebut diperlukan agar Indonesia terbebas dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap).

"Upaya ini sangat penting bagi Indonesia untuk terbebas dari perangkap pendapatan menengah. Mencapai pertumbuhan 8% yang ambisius bukanlah mimpi, tetapi sebuah keharusan," ujar Thomas.

Untuk mencapai target tersebut, Thomas menyebut, Indonesia perlu memanfaatkan mesin pertumbuhan baru, seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau.

Baca Juga: Para Menteri Kabinet Merah Putih Berbagi Fokus dan Tugas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×