kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Menteri Investasi: Ada Perusahaan Nyatakan Minat Investasi Bahan Baku Nuklir


Minggu, 14 Agustus 2022 / 12:42 WIB
Menteri Investasi: Ada Perusahaan Nyatakan Minat Investasi Bahan Baku Nuklir
ILUSTRASI. Sudah ada perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi mengelola bahan baku nuklir berupa thorium di Tanah Air.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, sudah ada perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi mengelola bahan baku nuklir berupa thorium di Tanah Air. 

“Sudah ada (yang mau investasi), namun saya belum bisa umumkan karena masih dikaji dengan badan pengendali nuklir, penelitian ada di BRIN,” kata Bahlil saat ditemui di gedung Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jumat (12/8).

Bahlil mengatakan, pihaknya membuka peluang juga bagi perusahaan luar negeri untuk masuk mengelola mineral berbahan radioaktif ini dengan catatan berkolaborasi dari sisi teknologi dengan perusahaan Indonesia. 

“Tentu prioritas di dalam negeri itu penting selama serius dan punya teknologi. Kalau belum, apa salahnya lakukan kolaborasi. Tidak boleh juga asing sendiri, harus dipadukan supaya kalau asing masuk bisa tumbuh bersama dengan pengusaha di dalam negeri,” ujar dia. 

Baca Juga: Kemenperin Targetkan Penurunan Impor Sektor ILMATE Senilai Rp 34,58 Triliun

Meski masih belum mau banyak berkomentar, Bahlil menegaskan bahwa realisasi investasi ini akan terjadi dalam waktu dekat. “Tidak makan tahun, dalam waktu dekat. Begitu selesai rekomendasi dari BRIN, akan langsung jalan,” ujar dia.

Sedangkan untuk potensi nilai investasinya, Bahlil bilang pihaknya sedang menghitung sebab tergantung volumenya nanti. 

Asal tahu saja, thorium merupakan salah satu bahan nuklir yang berbahan radioaktif rendah yang masuk dalam golongan Logam Tanah Jarang (LTJ). Melansir penjelasan Badan Geologi Kementerian ESDM dalam laporan Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia dijelaskan bahwa thorium terdapat pada beberapa mineral yang sebagian besar bersenyawa dengan mineral tanah jarang thorium fosfat, seperti monasit yang mengandung sampai dengan 12% oksida thorium. 

Baca Juga: Komisi VII DPR Minta Roadmap Pengembangan Industri Logam Tanah Jarang Segera Disusun

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi memaparkan, thorium adalah mineral radio aktif bagian kritikal mineral. Selama ini yang diketahui mineral tersebut adanya di monasit ikutan dari mineral logam timah. 

“Namun untuk thorium sesuai dengan Undang-Undang Radio Aktif, pengelolaannya bukan di Kementerian ESDM tetapi di BATAN. Tetapi tidak salah juga kalau kami menghitung potensinya, hanya saja belum sampai di sana,” ujar Eko saat ditemui di Kementerian ESDM beberapa waktu lalu. 

Sebelumnya Batan pernah menyampaikan bahwa ketersediaan thorium lebih banyak dibandingkan uranium. Adapun di Indonesia, potensi kandungan thorium diperkirakan mencapai 210.000 ton-270.000 ton, yang tersimpan di Bangka, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×