Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Melihat antusias masyarakat untuk pergi ke museum selama libur Lebaran seperti museum Tsunami di Aceh membuat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berniat untuk merevitalisasi museum-museum geologi. Kementerian ESDM saat ini memiliki sejumlah museum geologi yang masih belum dikelola secara maksimal.
“Jika seluruh museum yang kita kelola itu bisa direvitalisasi dengan baik, tentu akan dapat menjadi wahana pembelajaran yang memadai bagi publik,” ujar Sudirman dalam keterangan tertulis pada Sabtu (9/7).
Lebih lanjut Sudirman bilang Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta lembaga-lembaga internasional terkait. Kerjasama tersebut dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan museum-museum geologi.
Kementerian ESDM sendiri mencatat adanya animo kunjungan ke museum-museum seperti Museum Tsunami Aceh selama musim libur Lebaran. Pada Jumat (8/7) saja, museum Tsunami Aceh tercatat dikunjungi sebanyak 18.659 orang dalam satu hari.
Sementara itu, pada Sabtu (9/7) dan Ahad (10/7) ini diprediksi jumlah pengunjung akan tetap tinggi dan kembali normal seiring berakhirnya libur Lebaran. Menurut Kepala Museum Tsunami Aceh, Tomy Mulia Hasan, jumlah kunjungan tersebut merupakan rekor baru.
“Belum pernah dalam sejarah, pengunjung Museum Tsunami bisa sebanyak ini, melonjak 60% dibanding hari serupa tahun lalu yang hanya 10.040 pengunjung itu,” ungkap Tomy.
Pada tahun lalu, total pengunjung museum tersebut mencapai 560.228 orang. Sebanyak 5% di antaranya wisatawan asing yang mayoritas berasal dari Malaysia.
Menurut Tomy fenomena ini membuktikan betapa tingginya minat pengunjung terhadap pengetahuan tentang Aceh dan tsunami serta sudah amannya Aceh. Museum Tsunami Aceh sendiri saat ini diisi berbagai koleksi memorabilia tsunami serta media berbagi pengalaman dan pengetahuan kebencanaan untuk menggugah respons kritis serta membangun budaya kesiapsiagaan terhadap bencana.
Museum ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Februari 2009, pengisian sarana pendukung dan renovasinya dilakukan secara bertahap sejak medio 2010 hingga April 2011 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Museum resmi dibuka untuk publik pada 8 Mei 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News