kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Menteri BUMN Erick Thohir Beri Sinyal Merger INKA dan KAI


Rabu, 18 Desember 2024 / 07:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir Beri Sinyal Merger INKA dan KAI
ILUSTRASI. Penumpang berjalan menuju kereta api di Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/12/2024). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/YU. Menteri BUMN Erick Thohir beri sinyal merger antara PT Kereta Api Indonesia dengan PT Industri Kereta Api alias INKA.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi sinyal  merger dua perusahaan BUMN di bidang transportasi yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dengan PT Industri Kereta Api (Persero) alias INKA.

“Salah satunya bagaimana INKA dan KAI menjadi satu payung,” ujar Erick saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12).

Erick mengungkapkan bahwa rencana penggabungan dua perusahaan plat merah ini merupakan salah satu upaya perampingan BUMN dari 47 perusahaan menjadi 30 perusahaan.

Saat ini, kata Erick, pihaknya masih menggodok proses merger tersebut hingga mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Juga: KPPU Menyigi Persekongkolan di Proyek Kereta Cepat

“Kita akan dorong prosesnya nanti kan dari Kemenkeu persetujuannya. Karena pengelola kami kepemilikan dari Menteri Keuangan, kami purpose ke sana,” terangnya.

Erick menuturkan, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir kedua perusahaan tersebut telah saling berkoordinasi, untuk itu dengan merger INKA dan KAI struktur korporasi dinilai bakal semakin kuat dan mempermudah koordinasi.

“Secara struktur korporasi lebih baik, jadi bapak dan anak lah, jadi konkretnya lebih bagus,” tuturnya.

Lebih lanjut, Erick menambahkan, dirinya belum bisa memastikan kapan merger ini bisa rampung. Yang jelas, kata dia, keduanya masih menjadi holdings BUMN di tahun depan. “Kita lagi menggodok, kan mesti ada timetable-nya.

Baca Juga: Saham Emiten Pelat Merah Masih di Zona Merah

Selanjutnya: Marcus Rashford Isyaratkan Siap Hengkang dari Manchester United

Menarik Dibaca: Bank BRI (BBRI) Bagi Dividen Rp 135, Paling Lambat Beli Sahamnya Selasa Depan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×