kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Merger Angkasa Pura I dan II, Erick Thohir Jamin Tidak Ada PHK


Senin, 09 September 2024 / 20:44 WIB
Merger Angkasa Pura I dan II, Erick Thohir Jamin Tidak Ada PHK
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) memotong tumpeng disaksikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri), Direktur Utama InJourney Dony Oskaria (kanan) dan Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi usai menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) di Jakarta, Senin (9/9/2024). Kedua operator bandara pelat merah ini resmi bergabung menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports). Entitas baru ini masuk ke dalam anggota Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. KONTAN/Hendra Suhara


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah menggabungkan dua BUMN pengelola bandar udara yakni PT Angkasa Pura I (Persero) alias AP I dan PT Angkasa Pura II alias AP II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, peleburan dua perusahaan ini agar Indonesia bisa bersaing dengan menekan biaya logistik dan kemudahan untuk bertransportasi.

Menurutnya, merger antara AP I dan AP II ini mencontoh dari apa yang telah dilakukan pada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang dahulu terpisah.

“Nah sama ini angkasa I II jadi Angkasa Pura Indonesia. Jadi isu layoff (karyawan) tidak ada, justru ini isu pengembangan, ini kita mengelola 37 bandara di mana akan menjadi satu sistem pelayanan,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Senin (9/9).

Erick menjelaskan, berkaca dari bandara-bandara di luar negeri, pengelolaan bandara saat ini bukan hanya untuk transportasi saja melainkan mampu membangun sebuah ekosistem baru untuk meningkatkan penghasilan.

“Jadi kalau kita lihat di Singapura memang airport ini menjadi pusat kehidupan manusia. Kita akan memperbaiki bisnis model, income non aero-nya bisa terus meningkat,” jelasnya.

Kata Erick, konsolidasi ini bakal terlihat hasilnya setidaknya satu setengah tahun seperti yang terjadi pada Pelindo. Memang, proses penggabungan ini bukan perkara mudah terdapat beberapa hal yang musti disingkronkan.

Direktur Utama InJourney, Doni Oskaria menuturkan proses merger ini telah disiapkan sejak sembilan bulan lalu. Adapun beberapa hal yang disatukan terkait operating policy, comersial policy, Human Resource (HR) Policy hingga sitem Teknologi Informasi (IT).

“Syukur Alhamdulillah proses ini sudah selesai termasuk didalamnya kami menyelesaikan sembilan aturan supaya comply dengan aturan yang berlaku,” tuturnya di lokasi yang sama.

Dengan dilakukannya merger ini, kata Doni, menjadikan Injourney Airports dinobatkan sebagai operator bandara terbesar kelima di dunia.

“Tepat hari ini kita menjadi operator airport nomor 5 terbesar di dunia. Ini adalah langkah awal dari sebuah transformasi panjang yang kita lakukan ke depannya, termasuk di dalamnya menempatkan bandar udara kita ke dalam best practices di industrinya,” tandasnya.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa dengan adanya merger ini, InJourney Airports membidik jumlah penumpang hingga 170 juta orang per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×