kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 16.070   -65,00   -0,41%
  • IDX 7.158   -100,90   -1,39%
  • KOMPAS100 1.073   -23,02   -2,10%
  • LQ45 842   -19,41   -2,25%
  • ISSI 218   -3,19   -1,44%
  • IDX30 430   -10,60   -2,41%
  • IDXHIDIV20 518   -12,61   -2,38%
  • IDX80 122   -2,72   -2,18%
  • IDXV30 127   -3,54   -2,71%
  • IDXQ30 143   -3,34   -2,28%

Erick Thohir Beri Sinyal Merger INKA dan KAI


Selasa, 17 Desember 2024 / 19:22 WIB
Erick Thohir Beri Sinyal Merger INKA dan KAI
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta (1/11/2024). Menteri BUMN Erick Thohir beri sinyal merger antara PT Kereta Api Indonesia dengan PT Industri Kereta Api alias INKA.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi sinyal  merger dua perusahaan BUMN di bidang transportasi yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dengan PT Industri Kereta Api (Persero) alias INKA.

“Salah satunya bagaimana INKA dan KAI menjadi satu payung,” ujar Erick saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12).

Erick mengungkapkan bahwa rencana penggabungan dua perusahaan plat merah ini merupakan salah satu upaya perampingan BUMN dari 47 perusahaan menjadi 30 perusahaan.

Saat ini, kata Erick, pihaknya masih menggodok proses merger tersebut hingga mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Bidik Program Makan Bergizi Gratis

“Kita akan dorong prosesnya nanti kan dari Kemenkeu persetujuannya. Karena pengelola kami kepemilikan dari Menteri Keuangan, kami purpose ke sana,” terangnya.

Erick menuturkan, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir kedua perusahaan tersebut telah saling berkoordinasi, untuk itu dengan merger INKA dan KAI struktur korporasi dinilai bakal semakin kuat dan mempermudah koordinasi.

“Secara struktur korporasi lebih baik, jadi bapak dan anak lah, jadi konkretnya lebih bagus,” tuturnya.

Lebih lanjut, Erick menambahkan, dirinya belum bisa memastikan kapan merger ini bisa rampung. Yang jelas, kata dia, keduanya masih menjadi holdings BUMN di tahun depan. “Kita lagi menggodok, kan mesti ada timetable-nya.

Baca Juga: Peran BUMN Makin Krusial dalam Memperkuat Perekonomian Nasional

Selanjutnya: Swasebada Energi Tak Bisa Andalkan Migas, Sektor EBT Bisa Jadi Pilihan

Menarik Dibaca: Yogyakarta Hujan Ringan Mulai Sore, Pantau Prakiraan Cuaca Besok di DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×