kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mentan curigai enam mafia pengusaha beras


Senin, 22 Februari 2016 / 16:17 WIB
Mentan curigai enam mafia pengusaha beras


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Kementerian Pertanian (Kemtan) memberi perhatian serius pada kondisi pasokan beras saat ini.

Pasalnya, pada musim paceklik pada Februari 2016 ini seharusnya pasokan beras menipis di pasaran.

Namun faktanya, pasokan beras melimpah di sejumlah pasar.

Situasi tidak wajar ini menjadi fakta menarik munculnya dugaan permainan di balik bisnis beras di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat berbincang-bincang di kantornya dengan beberapa media membeberkan adanya dugaan permainan mafia di balik kelangkaan dan mahalnya harga beras selama musim El Nino tahun lalu.

Ia menduga ada enam perusahaan besar beras yang bersengkongkol melakukan kartel beras.

"Mereka ini sengaja menyembunyikan pasokan beras, di saat masyarakat Indonesia mau mati kekurangan makanan,"ujar Mentan, Senin (22/2).

Amran mengatakan keenam pemain besar di bisnis beras itu tengah diselidiki oleh Komisi Pengawas Pesaingan Usaha (KPPU).

Namun, Mentan mengatakan ia tidak akan berhenti sampai di KPPU.

Ia menilai perbuatan perusahaan papan atas di bisnis beras ini sudah masuk kategori kejahatan.

Sebab pada saat bersamaan, ia pontang-panting mendorong kenaikan produksi beras, tapi para pengusaha beras ini justru menimbung pasokan beras untuk mencari untung di luar batas kewajaran.

Karena itu, Amran telah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kepolisian serta kejaksaaan untuk mengusut tuntas masalah ini.

Namun sayang, Mentan enggan menyebutkan siapa saja perusahaan beras yang diduga sepakat mengerem pasokan beras saat musim El Nino lalu.

Ia mengatakan pemain utama di bisnis beras tidaklah banyak.

Para pengusaha itulah yang diduga sengaja menahan pasokan untuk mencari keuntungan sendiri dan membiarkan masyarakat Indonesia menderita kekurangan beras dan harus membeli beras dengan harga tinggi.

Ia mengatakan data empiris dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kemtan soal pangan yang sempat diragukan terbantahkan dengan tingginya pasokan beras di saat musim paceklik ini.

Karena itu, ia berjanji akan memburu para pelaku usaha yang berperilaku seperti mafia ini untuk diadili.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×