Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama dengan beberapa menteri lainnya akan segera melaporkan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kelapa sawit kepada Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, BPK telah melaksanakan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) atas perizinan, sertifikasi dan implementasi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan serta kesesuaiannya dengan kebijakan dan ketentuan internasional.
Baca Juga: BPK: Ada jutaan hektare lahan sawit bermasalah
"Memang banyak sekali yang bermasalah. Tetapi ini kan peninggalan masa lalu yang bermasalah, yang harus kita selesaikan. Tadi kita cari solusinya, nanti solusinya kita laporkan ke presiden dulu, anti bagaimana kira-kira tindak lanjutnya," ujar Luhut, Jumat (23/8).
Dia menjelaskan, temuan BPK tersebut menunjukkan masih banyak perkebunan kelapa sawit yang belum patuh seperti belum mendapatkan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), luasan kebun tak sesuai peruntukan, masih ada yang berada di hutan lindung dan gambut dan lainnya.
Meski kesalahan ini sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, Luhut mengatakan, harus ada solusi untuk menyelesaikannya.
Baca Juga: Laba bersih anjlok 95,3%, PP London Sumatra (LSIP) targetkan produksi CPO tumbuh 5%
Luhut pun mengatakan, setelah ini dia akan meminta dilakukan rapat terbatas bersama kementerian lain yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Menteri Partanian, Menteri ATR/BPN, Menteri ESDM, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
Lebih lanjut Luhut mengatakan sudah terdapat berbagai opsi untuk menyelesaikan masalah ini, akan tetapi dia mengatakan opsi-opsi tersebut belum dilaporkan ke presiden. Namun, dia berharap solusi tersebut bisa ditetapkan tahun ini.
"Ya kita lagi hitung apakah itu denda atau apa, kita lagi hitung lah, kita belum tahu. Pilihan-pilihannya ada, tetapi kita kan belum lapor presiden. Tetapi pasti ada solusinya," tandas Luhut.
Baca Juga: Rugi Rp 310,18 miliar di semester I, ini yang akan dilakukan Salim Ivomas (SIMP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News