Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu CEO Emirate Global Alumunium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban, di sela-sela kunjungan kerjanya di World Government Summit 2025 di Dubai, 12 Februari 2025 lalu.
Pertemuan tersebut membahas kelanjutan rencana kerja sama EGA untuk mendukung pengembangan produksi Alumunium, melalui pengembangan Smelter yang mengolah Bauksit di Indonesia.
Abdulnasser menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai salah satu pemain utama di industri alumunium, namun demikian perlu pembahasan lebih lanjut untuk memetakan proyek-proyek yang dapat dikerjasamakan.
“Indonesia adalah negara potensial di sektor alumunium, oleh karena itu perlu segera dilakukan feasibility study guna mengukur efisiensi produk alumunium Indonesia,” ungkap Abdulnasser, mengutip keterangan tertulis, Kamis (13/2).
Baca Juga: Temui Airlangga, Emirates Airlines Bakal Tingkatkan Frekuensi A380 ke Indonesia
Pada kesempatan ini Abdulnasser juga menyatakan EGA telah menyepakati kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) untuk memperluas Smelter di utara Sumatra hingga 400.000 Ton/ tahun.
Akan tetapi, proyek kerja sama tersebut belum terealisasi karena faktor tingginya biaya listrik dan pasokan listrik rendah karbon, yang digunakan untuk memproduksi alumunium hijau.
Abdulnasser juga menyampaikan bahwa EGA menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga pengolahan alumunium dan berencana membangun pembangkit listrik bertenaga nuklir dengan kapasitas hingga 5 GW. Dengan kemampuan tersebut kerja sama dengan Indonesia dapat direalisasikan.
“Dengan kemampuan dan teknologi maju yang kami gunakan, dan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akan menghasilkan alumina terbaik dalam jumlah yang besar,” lanjut Abdulnasser.
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Inalum untuk menindaklanjuti kerja sama yang sebelumnya sudah disepakati. Selain itu Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa stakeholder terkait juga perlu dilibatkan untuk percepatan implementasi komitmen kerja sama.
Baca Juga: Menko Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia 2024 Lebih Baik dari Singapura-Arab Saudi
“Kerja sama perlu dilakukan dengan pihak lain seperti PLN untuk mengembangkan tenaga listrik rendah karbon guna memenuhi pasokan listrik yang mencukupi untuk produksi alumunium,” ujar Airlangga.
Airlangga menegaskan bahwa kerja sama ini harus memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan melibatkan sektor swasta di Indonesia.
“Perlu dipastikan bahwa kerja sama sektor Alumunium ini memiliki dampak ekonomi yang besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja,” lanjut Airlangga.
Selanjutnya: Vonis Mantan Dirut PT Timah, Riza Pahlevi Diperberat Jadi 20 Tahun Penjara
Menarik Dibaca: Mowilex Gelar Let Your True Colours Shine: Leadership Series
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News