kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Menkeu sedang godok mekanisme bantuan dari dunia internasional


Kamis, 04 Oktober 2018 / 13:43 WIB
Menkeu sedang godok mekanisme bantuan dari dunia internasional
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) sedang membuat mekanisme bagi negara-negara yang ingin membantu Indonesia dengan dana segar dalam bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebab, hingga saat ini sudah banyak negara yang menyampaikan surat kepada pihaknya. "Ada yang sudang menyampaikan angkanya, jadi sekarang kita membuat semacam mekanisme untuk bagaimana menampung bantuan dalam bentuk uang," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/10).

Namun sayangnya, Sri Mulyani masih enggan membeberkan lebih lanjut bagimana mekanisme yang dimaksud. Tapi yang pasti, bantuan itu akan digunakan seperti penekanan dari Presiden Joko Widodo dalam ratas terbatas beberapa hari lalu yakni untuk memulihkan dan membangun kembali Sulteng.

"Tapi ini kan jangka waktunya masih akan beberapa bulan, karena fokus tiga bulan," katanya. Untuk itu, Presiden dan Wapres akan terus mengontrol berbagai langkah kedaruratan ini karena fokusnya menyelamatkan jiwa dan megembalikan aktivitas secepat mungkin.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku, salah satu negara yang ingin membantu dengan uang adalah India. "PM India sudah telfon langsung kepada Presiden mau ngasih (bantuan) US$ 1 juta," katanya beberapa waktu lalu.

Dengan dana sebesar itu ia mulai menghitung harga perkiraan sendiri (HPS) untuk membangun rumah. "Karena saya tadi di bidang konstruksi, menghitung HPS-nya dulu kira-kira kalau dibangun dapet rumah berapa?," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×