kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkeu sedang godok mekanisme bantuan dari dunia internasional


Kamis, 04 Oktober 2018 / 13:43 WIB
Menkeu sedang godok mekanisme bantuan dari dunia internasional
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) sedang membuat mekanisme bagi negara-negara yang ingin membantu Indonesia dengan dana segar dalam bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebab, hingga saat ini sudah banyak negara yang menyampaikan surat kepada pihaknya. "Ada yang sudang menyampaikan angkanya, jadi sekarang kita membuat semacam mekanisme untuk bagaimana menampung bantuan dalam bentuk uang," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/10).

Namun sayangnya, Sri Mulyani masih enggan membeberkan lebih lanjut bagimana mekanisme yang dimaksud. Tapi yang pasti, bantuan itu akan digunakan seperti penekanan dari Presiden Joko Widodo dalam ratas terbatas beberapa hari lalu yakni untuk memulihkan dan membangun kembali Sulteng.

"Tapi ini kan jangka waktunya masih akan beberapa bulan, karena fokus tiga bulan," katanya. Untuk itu, Presiden dan Wapres akan terus mengontrol berbagai langkah kedaruratan ini karena fokusnya menyelamatkan jiwa dan megembalikan aktivitas secepat mungkin.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku, salah satu negara yang ingin membantu dengan uang adalah India. "PM India sudah telfon langsung kepada Presiden mau ngasih (bantuan) US$ 1 juta," katanya beberapa waktu lalu.

Dengan dana sebesar itu ia mulai menghitung harga perkiraan sendiri (HPS) untuk membangun rumah. "Karena saya tadi di bidang konstruksi, menghitung HPS-nya dulu kira-kira kalau dibangun dapet rumah berapa?," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×