kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkeu sebut kinerja ekspor impor secara tahunan masih tumbuh negatif


Selasa, 22 September 2020 / 14:26 WIB
Menkeu sebut kinerja ekspor impor secara tahunan masih tumbuh negatif
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor impor hingga Agustus 202 menunjukkan pertumbuhan negatif seiring dengan Neraca Perdagangan yang surplus mencapai US$ 2,33 miliar.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut, kinerja impor bulan Agustus 2020 meningkat 2,65% month to month. Hal ini didorong karena tumbuhnya impor peralatan komunikasi dan logam mulia dasar sebagai dampak dari pandemi Covid-19. 

Namun, kinerja impor secara tahunan pada Januari-Agustus 2020 masih menunjukkan kontraksi -18,06% yoy dimana angka tersebut lebih dalam dibandingkan impor 2019 yang hanya -9,24% yoy. 

“Kinerja impor juga turut kita waspadai kontraksinya yang hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mengalami kontraksi. Meskipun Juni rebound, tapi Juli dan Agustus 2020 ternyata kembali ke zona negatif,” kata Sri Mulyani dalam konferensi Pers APBN Kita, Selasa (22/9). 

Namun, kinerja impor bahan baku dan barang konsumsi masih mencatat pertumbuhan yang positif. Menkeu merinci, impor bahan baku kembali positif 4,96% mom setelah melemah di bulan Juli 2020 yang disebabkan oleh pertumbuhan impor peralatan komunikasi berupa suku cadang transmisi, penerima telepon seluler, emas dan gandum. 

Baca Juga: Pemerintah pertahankan akuntabilitas laporan keuangan tetap baik di tengah pandemi

Kemudian, barang konsumsi juga tumbuh 6,73% mom pada Agustus 2020. Pertumbuhan itu didorong oleh impor bahan bakar dan komoditas pangan seperti produk susu dan buah-buahan. Serta impor barang modal menurun -4,22% mom yang didorong penurunan impor perangkat telepon dan mesin penambangan. 

Sementara itu, kinerja ekspor Januari hingga Agustus 2020 masih mengalami kontraksi -6,51% yoy. Sedangkan secara tahunan tumbuh negatif -4,62% yoy. Adapun jika dilihat kinerja ekspor tahun 2019 juga tumbuh negatif -6,85%. Adapun penurunan ekspor ini juga disebabkan oleh turunnya ekspor logam mulia dibandingkan bulan sebelumnya 

“Ekspor ini sudah saya sampaikan, tahun 2019 karena memang Indonesia dalam kondisi ekonomi yang lemah ekspor Indonesia sudah mengalami kontraksi -6,85%. Kontraksi ekspor masih terus berlangsung dari Januari-Agustus 2020 meski sedikit lebih baik,” tutup Sri Mulyani. 

Selanjutnya: Meski ada pandemi, pelaporan keuangan tahun 2020 diklaim tak turunkan akuntabilitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×