Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemerintah menerbitkan eurobond perdana senilai € 1miliar atau dalam dolar sebesar US$ 1,4 miliar dengan tenor tujuh tahun. Permintaan yang masuk mencapai € 6,7 miliar atau hampir tujuh kali dari penerbitan.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan tingginya permintaan yang masuk ini menunjukkan kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Dan yang paling penting adalah penerbitan eurobond dilakukan di saat yang tepat karena Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunganya dan melakukan kebijakan quantitative easing. “Sehingga itu membuat ruang dari kita mengeluarkan bond cukup tepat,” ujar Chatib, Kamis (3/7).
Menurut Chatib, yield alias imbal hasil yang didapat 2,9% jelas lebih rendah dibanding kupon dalam bentuk dolar untuk jenis bond yang sama yang sekitar 4%. Yield yang rendah ini adalah strategi yang dipilih pemerintah ketika yield dolar naik karena dengan begitu biaya pinjaman pemerintah akan menjadi lebih murah.
Sebagai informasi, eurobond adalah surat utang dengan dedominasi euro pertama kali yang diterbitkan pemerintah. Euro bond menjadi salah satu alternatif diversifikasi pemerintah untuk memperoleh utang.
Adapun euro bond ini akan digunakan untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang ditargetkan sebesar 2,4% dari PDB. Selain euro bond, yang akan diterbitkan pemerintah di semester dua 2014 adalah samurai bond dan global sukuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News