kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.700   -85,00   -0,51%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Menkeu: Ekonomi RI masih jauh dari pulih


Jumat, 05 Agustus 2016 / 17:28 WIB
Menkeu: Ekonomi RI masih jauh dari pulih


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, kondisi saat ini masih jauh dari harapan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi. Hitungan Sri Mulyani, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7%, dibutuhkan pertumbuhan investasi 21%.

Sementara itu berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan pembentukan modal domestik bruto (PMTB) atau investasi kuartal kedua tahun ini tercatat 5,06% year on year (YoY). Angka tersebut lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 5,57%.

"Jadi kalau sekarang (investasi) cuma tumbuh 5% itu berarti masih jauh untuk bisa pulih," kata Sri Mulyani, Jumat (5/8).

Menurutnya, melambatnya pertumbuhan PMTB di kuartal kedua tahun ini karena investor belum yakin terhadap kondisi ekonomi. Meskipun saat ini suku bunga cukup rendah setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya menjadi 6,5%, tapi investor masih menunggu.

"Pengusahanya belum mau pinjam karena dia lihat ekonominya belum pulih sekali. Buat dia kalau mau pinjam uang untuk melakukan kegiatan ekonomi apakah dalam bentuk modal kerja dan investasi dia harus punya confidence bahwa ekonominya membaik sehingga investasinya akan kembali," tambahnya.

Lebih lanjut menurutnya, beberapa sektor usaha belum mengalami perbaikan, seperti sektor pertambangan. Selain itu, kinerja ekspor impor juga masih negatif. Sementara beberapa sektor utama penyumbang pertumbuhan tumbuh stagnan.

Oleh karena itu, rencana revisi postur anggaran negara yang diputuskan pemerintah dilakukan agar kepercayaan investor kembali. Menurutnya, APBN merupakan instrumen pendorong ekonomi, bukan memberatkan ekonomi.

"APBN tidak menjadi sumber ketidakpastian, tetapi sumber kepastian. Dengan demikian diharapkan masyarakat dan pengusaha melihat pemerintah sudah jelas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×