kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Menkes: Virus Flu Babi Tak Bisa Hidup di Negara Beriklim Panas


Senin, 27 April 2009 / 14:11 WIB


Reporter: Yohan Rubiyantoro |

JAKARTA. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meminta agar masyarakat tidak terlalu khawatir terhadap penyebaran virus flu babi. Kendati flu babi telah menjadi pandemi di Meksiko, Texas, California hingga Kanada. Namun virus tersebut tidak dapat hidup di negara yang beriklim panas. "Indonesia ini kan iklimnya panas, jadi mudah-mudahan virus itu tidak masuk ke Indonesia," ucapnya usai rapat koordinasi lintas departemen di Kantor Menkokesra, Senin (27/4).

Menkes juga menyakinkan bahwa virus flu babi tidak sebahaya virus flu burung atau H5NI. Ia menyebutkan resiko kematian pasien flu burung mencapai 80 % hingga 90 %, sementara virus flu burung sekitar 6 %. Kendati begitu, masyarakat harus tetap waspada. Pasalnya pada 1918, virus flu babi sempat menjadi pandemi dan menewaskan puluhan juta orang di dunia.

Menkes juga menegaskan pemerintah telah siap membasmi virus flu babi, jika virus tersebut masuk ke Indonesia. Sebanyak 100 RS rujukan yang telah berpengalaman menangani flu burung telah disiapkan, sebanyak 30.000 orang sukarelawan yang terdiri dari dokter dan mahasiswa juga sudah disiagakan. Selain itu stok pil Tami Flu masih memadai. "Stok Tami Flu cukup dan bisa juga dipakai mengobati flu babi," ucap Menkes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×