Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Program vaksinasi corona di Indonesia mulai hari ini, Rabu 13 Januari 2021. Menyasar 181 juta orang dari total 275 juta penduduk, Indonesia bertekad untuk memproduksi vaksin corona dengan label vaksin merah putih untuk kebutuhan jangka panjang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan perkembangan vaksin merah putih dalam rapat dengan komisi IX DPR RI, Rabu (13/1)
Baca Juga: Presiden Jokowi divaksin, inilah 6 cara kerja vaksin Sinovac lawan virus corona
Kata Budi, vaksin Merah Putih saat ini masih dalam tahap pertama, yaitu untuk research dan development. “Outputnya berupa sitvaksin (bibit), sitvaksin ini rencananyaa kan disubmit ke Bio Farma, optimistisnya kuartal I 2021," kata Budi.
Setelah bibit masuk, sitvaksin ini kemudian akan melewati proses karakterisasi dan membersihkan bibit. Proses ini membutuhkan waktu 3 bulan sampai 6 bulan.
"Kita ambil paling optimis, 3 bulan untuk pembersihan karakterisasi ini. Kemudian bahan baku ini akan siap uji klinis di bulan Juni 2021, yakni uji klinis tahap I, II, dan III," tutur dia.
Baca Juga: Kenali 5 fakta tentang vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang dipakai di Indonesia
Proses uji klinis, umumnya membutuhkan waktu 1 tahun-2 tahun. Namun Budi mengaku mengusahakan prosesnya lebih cepat.
"Let's say uji klinisnya dipercepat, jadi masing-masing 3 bulan, sehingga perkiraan kami ini akan selesai uji klinisnya di awal kuartal II 2022," jelas dia. Jika sudah ada persetujuan maka vaksin ini siap untuk diproduksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News