kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes Sebut Pemberian Vaksin Booster Moderna dan Pfizer Tengah Dalam Penelitian


Selasa, 28 Desember 2021 / 15:41 WIB
Menkes Sebut Pemberian Vaksin Booster Moderna dan Pfizer Tengah Dalam Penelitian
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Sebut Pemberian Vaksin Booster Moderna dan Pfizer Tengah Dalam Penelitian.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan saat ini pihaknya tengah meneliti vaksin booster dengan peneliti dari ITAGI, Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait dengan penggunaan vaksin Pfizer dan Moderna setengah dosis. 

Hal ini dilakukan untuk terkait dengan BPOM Amerika Serikat (AS), FDA, yang sudah menyetujui penggunaan setengah dosis vaksin Pfizer dan Moderna.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa hasilnya akan dirilis pada 10 Januari nanti. Ia juga mengungkapkan, saat ini satu atau setengah dosis vaksin tersebut tidak berpengaruh banyak.

Baca Juga: Ada Transmisi Lokal Omicron, Pemerintah Perketat Perjalanan Lokal

“Kalau nanti penelitian mengkonfirmasi boleh untuk pakai setengah dosis untuk Moderna dan Pfizer, itu kemungkinan kita menghemat anggaran vaksin di tahun depan,” kata Budi dalam acara Jejak Keberhasilan Pemerintah dalam Vaksinasi Covid-19, Selasa (28/12).

Selain itu, ia juga baru mendapatkan arahan dari Covax, pemberian booster akan diberikan 30% dari populasi, setelah arahan sebelumnya hanya 20% dari populasi.

Dengan begitu, Budi mengungkapkan, bahwa Indonesia akan bisa menyuntikkan 100 juta dosis vaksin dosis ketiga, atau sesuai dengan kebutuhan yang ada. Ia juga memastikan stok vaksin booster tersebut dapat dipenuhi dari vaksin donasi. 

Baca Juga: Rekomendasi Terbaru CDC AS: Waktu Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Cukup 5 Hari

Indonesia juga saat ini sudah memenuhi rekomendasi WHO untuk pemberian booster kepada masyarakatnya. WHO merekomendasikan booster ketika 70% dari masyarakat sudah mendapat vaksin pertama dan 50% sudah mendapat vaksin kedua.

“WHO merekomendasikan booster ketika 70% sudah mendapatkan vaksinasi pertama dan 50% sudah mendapatkan vaksinasi kedua. Per hari ini sudah 77% dan 53% dari suntik kedua dan kita bisa booster,” katanya. 

Di kesempatan yang sama, Budi juga mengungkapkan, bahwa ada Indonesia sudah mengamankan 416 juta dosis vaksin sampai akhir tahun ini, di mana 273 di antaranya sudah disuntikkan, dan sisanya sekitar 139 juta cukup untuk stok selama 3 bulan sampai 4 bulan di tahun depan, dengan asumsi 40 juta dosis disuntikkan per bulannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×