Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut vaksinasi gotong royong akan mempercepat target mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Berdasarkan penduduk Indonesia, dibutuhkan 70% atau 181,5 juta orang yang divaksin. Guna mencapai hal tersebut terdapat keterbatasan pemerintah dalam pengadaan vaksin. "Sampai saat ini masih baru bisa dipenuhi sampai bulan Maret 2022," ujar Budi saat konferensi pers, Senin (8/3).
Pelaksanaan vaksinasi gotong royong diyakini bisa mempercepat vaksinasi Covid-19. Pasalnya vaksinasi gotong royong akan dapat memangkas porsi vaksin yang harus diberikan pada tahun ini.
Sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan aturan mengenai terbukanya vaksinasi gotong royong. Namun, waktu pelaksanaannya masih belum ditentukan hingga saat ini.
Baca Juga: Jubir Vaksinasi Covid: Untuk Menghindari Kebocoran, Jenis Vaksin Gotong Royong Beda
"Kalau itu bisa dilakukan mempercepat dan mengambil porsi dari vaksin gratis kita bisa mengurangi porsi yang harus dideliver di awal tahun 2022 sehingga mudah-mudahan bisa tercapai dengan lebih cepat di tahun 2021," terang Budi.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga saat ini terdapat 3,09 juta orang yang telah divaksinasi dosis pertama. Angka tersebut bertambah 209.268 orang dari hari sebelumnya.
Sebagai Informasi, vaksinasi gorong royong ditetapkan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dari vaksin yang digunakan oleh pemerintah. Yakni Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan Pfizer.
Selain itu, pelaksanaan vaksinasi gotong royong juga tidak akan mengganggu pelaksanaan vaksinasi pemerintah. Pasalnya vaksinasi gotong royong akan dilakukan di fasilitas kesehatan milik swasta.
Selanjutnya: Lebih memilih vaksin gotong royong untuk meringankan beban negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News