kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menkes: Butuh pemikiran out of the box atasi stunting


Rabu, 19 September 2018 / 20:18 WIB
Menkes: Butuh pemikiran out of the box atasi stunting
ILUSTRASI. Menkes Nila F Moeloek Usai Ikuti Rakor Obat Palsu


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menegaskan masalah stunting tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke Kementerian Kesehatan.

Dibutuhkan sinergi antar kementerian dan lembaga (K/L) mengingat menyangkut beberapa aspek seperti pendidikan dan ekonomi.

“Sekarang kita mengatakan stunting bukan hanya di tangan Menteri Kesehatan, tapi ini menjadi tanggung jawab kita semua, termasuk Kementerian Pertanian, atau bahkan Kementerian Perindustrian saat mereka melakukan update,” kata Bambang saat ditemui pada Rabu (19/9).

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menuturkan stunting merupakan masalah yang pelik. Lantaran itu butuh sinergi antar K/L.

“Ini persoalan tidak selesai-selesai, sekarang harusnya kita berpikir out of the box ya, ini tidak terintegrasi oleh kementerian dan lembaga. Dengan gerakan masyarakat hidup sehat kementerian lain juga harus bertanggung jawab. Kami enggak mungkin menyediakan air bersih, makanya program ini harus terpadu,” kata Nila.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo menuturkan adanya dana desa tak mampu efektif mengatasi stunting ini. Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia jauh lebih penting.  

“Faktor-faktor itu yang perlu kita pikirkan untuk atasi stunting, pada 2017 pemerintah mengalokasikan dana desa, tapi juga tidak gampang, uang saja tidak cukup. 60% kepala desa cuma tamatan SD dan SMP. Ketidak mampuan kepala desa membuat rencana anggaran desa juga dianggap penting untuk diperbaiki (SDM),” jelasnya.

Asal tahu saja, saat ini tercatat angka stunting Indonesia mencapai 37% atau sekitar 9 juta balita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×