kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menkes: 27.000 Tempat Tidur RS di Indonesia Terisi untuk Perawatan Pasien Covid-19


Senin, 14 Februari 2022 / 20:41 WIB
Menkes: 27.000 Tempat Tidur RS di Indonesia Terisi untuk Perawatan Pasien Covid-19
ILUSTRASI. Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang HCU RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). Menkes: 27.000 Tempat Tidur RS di Indonesia Terisi untuk Perawatan Pasien Covid-19.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, terdapat 27.000 tempat tidur RS di seluruh Indonesia yang kini telah terisi untuk perawatan pasien Covid-19.

Dimana jumlah kapasitas tempat tidur isolasi secara nasional ialah 120.000. Artinya tingkat keterisian atau BOR RS masih sekitar 22-23%. "Masih ada sekitar 90.000 bed dari 27.000 bed yang sudah terisi, yang masih bisa kita gunakan," jelas Budi dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (14/2).

Namun, Budi mengakui banyak kabupaten/kota dan provinsi yang memakai perhitungan BOR bukan dari kapasitas maksimal seperti saat menghadapi gelombang delta. Maka BOR RS terlihat tinggi lantaran belum seluruhnya tempat tidur dialokasikan untuk perawatan pasien Covid-19.

"Mereka masih belum mengaktifkan beberapa tempat tidur yang dulu pernah dipakai sebagai tempat tidur isolasi," terangnya.

Baca Juga: Menkes Sebut 2,5 Juta Masyarakat Harus Lakukan Vaksinasi Ulang

Budi meminta masyarakat untuk tidak khawatir akan ketersediaan tempat tidur RS di Indonesia. Pasalnya, total ada 400.000 tempat tidur RS di Indonesia dan yang dialokasikan bagi perawatan pasien Covid-19 baru 120.000 unit dengan tingkat keterisian saat ini baru 27.000 unit.

Dari 27.000 pasien Covid-19 di RS, sebanyak 15.000 merupakan pasien tanpa gejala hingga gejala ringan. Ke depan Budi menghimbau kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 dan berkategori tanpa gejala hingga gejala ringan dengan saturasi oksigen di atas 95% untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri, pemerintah telah menyediakan layanan telemedicine gratis. Selain Jawa-Bali, mulai minggu ini layanan telemedicine bagi pasien isolasi mandiri akan tersedia juga di luar Jawa-Bali.

Selain telemedicine, sebagai upaya penanganan kasus Covid-19 varian omicron, pemerintah terus mengakselerasi vaksinasi. Dimana berdasarkan data, sebanyak 60% kasus kematian merupakan mereka yang belum mendapatkan vaksinasi dua dosis ataupun belum sama sekali di vaksin.

Baca Juga: Kemenkes Proyeksi Tren Kasus Covid-19 Masih Naik Hingga Akhir Februari 2022

Begitu juga dengan pasien yang harus dirawat di ICU, 60% belum mendapatkan vaksinasi dua dosis atau bahkan belum mendapatkan vaksin sama sekali.

"Jadi Bapak Ibu tolong bantu saudara-saudara kita agar segera divaksinasi. Karena itu tadi 60% yang wafat itu belum divaksinasi atau vaksinasi belum lengkap. 60% yang masuk ke ICU itu belum vaksinasi atau vaksinasi lengkap. Oleh karena itu tolong didorong ya vaksinasi lengkapnya," jelasnya.

Baca Juga: Belum Puncak Kasus, Kenali 14 Gejala Varian Omicron yang Gampang Menular

Saat ini baru ada tujuh provinsi yang telah mencapai 70% vaksinasi dua dosis. Serta baru empat provinsi yang cakupan vaksinasi dosis kedua bagi lansianya sudah 70% yaitu Jakarta, Bali, Jogja dan Kepulauan Riau.

"Tapi yang lainnya, vaksinasi dosis dua itu masih relatif belum mencapai 70%. Jadi tolong bapak ibu, saudara-saudara kita, orang tua kita yang belum divaksinasi, cepat divaksinasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×