kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menhub Ajak China Garap Kereta Tanpa Rel di IKN


Jumat, 12 Januari 2024 / 16:45 WIB
Menhub Ajak China Garap Kereta Tanpa Rel di IKN
ILUSTRASI. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak China untuk menggarap proyek kereta api otonom alias kereta tanpa rel atau Automated Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN).


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak China untuk menggarap proyek kereta api otonom alias kereta tanpa rel atau Automated Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ajakan itu disampaikan Menhub ketika bertemu Menteri Transportasi Tiongkok di Beijing, China, Jumat (12/1). Dalam pertemuan itu, kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama pengembangan infrastruktur transportasi nasional. 

Budi telah melakukan penjajakan dengan pihak Tiongkok melalui China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).

Menhub menyampaikan keinginan pemerintah Indonesia untuk menggunakan satu set kereta otonom dari CRRC untuk pengoperasiannya di IKN. 

“Satu set kereta terdiri dari tiga gerbong, berkapasitas 307 penumpang, memiliki kecepatan operasional 40 km/jam dan kecepatan maksimal 70 km/jam,” kata Menhub dalam siaran pers, Jumat (12/1).

Baca Juga: Bertolak ke China, Menhub Ajak COMAC Berinvestasi di Industri Penerbangan Indonesia

Pihak CRRC dikabarkan akan membawa unit kereta otonom ke Indonesia, sebagai etalase pameran yang akan diselenggarakan di IKN sekitar bulan Juli 2024. Ini menjadi ajang demonstrasi kemampuan dari kereta otonom.

Budi juga meminta dukungan pemerintah China untuk mengundang pihak-pihak swasta dapat melakukan investasi proyek perkeretaapian di kota-kota besar di Indonesia seperti di Bandung, Semarang, dan Makassar.

Tidak hanya di bidang perkeretaapian, Budi juga mengajak Tiongkok untuk berinvestasi di bidang penerbangan. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan penerbangan di daerah yang memiliki landasan pacu atau runway yang cukup pendek, serta kerja sama peningkatan kapasitas SDM di bidang penerbangan. 

Di sektor pelayaran, Menhub juga menjajaki kerja sama di bidang peningkatan SDM melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan di bidang pelayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×