Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyatakan, tak ada pembicaraan mengenai pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 saat Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Selasa (25/2/2025).
Namun, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Wenas mengungkapkan, bahwa akan ada pembahasan lebih lanjut terkait kerjasama secara umum di bidang pertahanan.
Kedua belah pihak hanya membahas tentang rencana peningkatan kerja sama di bidang militer seperti latihan gabungan, pertukaran teknologi alat utama sistem senjata (alutsista), hingga pertukaran prajurit dalam rangka pendidikan.
“Memang tidak disebutkan secara khusus mengenai Sukhoi SU-35, tetapi akan ada pembahasan lebih lanjut dan pembentukan tim kerja sama untuk menindaklanjuti kerjasama (di bidang pertahanan dan militer)," ujar Frega.
Frega mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam hal teknologi pertahanan masih terbuka lebar.
Baca Juga: Heboh! Viral Video Jet Tempur F-16 Dicuci Manual, Kemenhan dan TNI AU Buka Suara
Sebab, Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi dalam inventaris alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Indonesia sudah memiliki pesawat Sukhoi, dan ini menjadi peluang untuk terus belajar,” kata Frega.
“Apalagi, Rusia dikenal sebagai salah satu negara dengan reputasi teknologi alutsista yang diakui dunia," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa kedua negara masih akan menjajaki peluang kerja sama lebih lanjut, termasuk dalam pengadaan dan pelatihan militer.
Sebelumnya, Kemenhan RI mengungkapkan bahwa pergantian pesawat tempur F-5 Tiger ke SU-35 Sukhoi terkendala ancaman sanksi dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Indonesia Berambisi Miliki Kapal Induk, Ini Plus Minusnya!
Pada Juni 2023, Kemenhan menyebutkan bahwa banyak alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI Angkatan Udara (AU) berupa pesawat tempur sudah masuk dalam fase habis masa pakainya, seperti pesawat F-5 Tiger.
Pengadaan pesawat pun dilakukan, salah satunya dengan berencana membeli pesawat SU-35 Sukhoi dari Rusia.
Namun, hal itu terkendala Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) dan Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) dari Amerika Serikat (AS).
“Di mana sampai dengan saat ini rencana penggantian pesawat F-5 Tiger berupa pesawat SU-35 Sukhoi terkendala dengan ancaman sanksi CAATSA dan OFAC List dari pihak Amerika Serikat,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangannya, Juni 2023 lalu.
Selanjutnya: Cuan 37,06% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (25 Februari 2025)
Menarik Dibaca: Sekolah Ini Jadi yang Pertama Terapkan Positive Education, Ini Manfaatnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News